"Berbagai daerah di Indonesia yang punya potensi kopi, kami eksplore," kata Sutradara Film, Budi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Malam itu, ratusan pencinta kopi berkumpul di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi untuk mengikuti berbagai edukasi mengenal kopi Nusantara. Salah satunya, dengan nonton bareng film dokumenter 'Aroma of Heaven'.
Acara yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini, bekerja sama dengan komunitas dan pecinta kopi Banyuwangi. Tidak hanya untuk memberi edukasi tentang kopi, tapi bertujuan agar nilai harga kopi bisa meningkat dengan pengolahan yang benar.
Melalui Film Aroma of Heaven, penonton diajak mengenal bahwa Indonesia memiliki kekayaan kopi yang sangat kaya jenis dan rasa. Dan di balik cita rasa kopi di setiap daerah Nusantara selalu memiliki kearifan lokal masyarakat, berupa seni budaya yang lahir dari filosofi kopi. Ada musik, lagu, tari dan sebagainya.
"Fillm 'Aroma of Heaven' yang berjudul asli 'Biji Kopi Indonesia' ini dibuat untuk memperlihatkan kopi sebagai salah satu komoditas penting Indonesia. Selain itu juga merepresentasikan keberagaman budaya dan tradisi bangsa Indonesia yang berakar pada kopi," ujar Sutradara Film, Budi dalam sambutannya, Sabtu (17/12).
Film berdurasi 65 menit ini mengajak penonton untuk melihat tempat-tempat potensi kopi yang jarang diketahui langsung oleh publik. Sekaligus trend menikmati kopi, beserta seni budaya yang mengiringi.
"Berbagai daerah di Indonesia yang punya potensi kopi, kami eksplore. Karena itu tak heran jika dalam film ini terdapat berbagai bahasa daerah. Mulai dari Jawa, Sunda, Gayo, sampai Using. Selain itu juga kami gunakan bahasa Belanda dan Inggris," ujar Budi.
Kekayaan kopi di Banyuwangi sendiri juga menjadi bagian dalam film yang dirilis tahun 2014 ini. Ada yang di Perkebunan Kopi Kali Bendo dan di Desa Adat Kemiren. Sedangkan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi secara turun temurun menjadikan kopi sebagai sajian menyambut tamu.
Film Aroma of Heaven, berhasil meraih penghargaan internasional. Mulai Best Editing Award Ahvaz International Science Film Festival di Iran pada 2015. Juga sebagai Best Documentary Award Hainan International Maritime Silk Road Film Festival di China pada 2015. Film ini juga diiikutkan pada sejumlah kompetisi film dokumenter lainnya di Laos, Canada dan Philadelphia.