"Targetnya akhir Agustus atau pertengahan September sudah selesai," kata Awaluddin.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pembangunan Bandara Banyuwangi Jawa Timur terus dikebut jelang gelaran International Monetary Fund - World Bank Annual Meeting (IMF-WB AM) yang akan berlangsung di Bali pada 8-14 Oktober 2018. PT Angkasa Pura (AP) II selaku operator bandara bekerjasama dengan PT Wijaya Karya dalam pembangunan landasan pacu, PT Hutama Karya dalam penambahan ketebalan landasan pacu, dan PT Brantas Abipraya untuk memperluas apron atau area parkir pesawat.
Apron mendapatkan penambahan luas 18 ribu meter persegi menjadi 34 ribu meter persegi yang mampu menjadi tempat parkir 9 pesawat narrow body dan 2 pesawat small body. Sesuai komitmen PT Brantas Abipraya selaku pelaksana pembangunan, apron baru sudah siap pakai paling lambat akhir Agustus 2018.
Panjang landasan pacu juga ditambah menjadi 2.500 meter dan lebar 45 meter, juga ditebalkan dengan penambahan setinggi 20 sentimeter. Dengan ketebalan baru, yang sebelumnya memiliki kekuatan menahan beban
sebesar 27 PCN akan bertambah menjadi 56 PCN, yang mampu menanggung pendaratan pesawat narrow body.
"Dengan itu Bandara Banyuwangi sebagai 2nd supporting airport untuk event IMF di Bali, bisa direalisasikan. Dan progres yang mereka (3 kontraktor) perlihatkan cukup bagus, targetnya akhir Agustus atau pertengahan September sudah selesai," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Banyuwangi, Minggu (22/7).
Dia juga berencana menjadikan momen gelaran IMF-WB AM Oktober di Bali bisa menjadi waktu dibukanya penerbangan internasional di Bandara Banyuwangi. Awaluddin mengatakan beberapa maskapai penerbangan sudah
mengajukan izin membuka penerbangan internasional di Bandara Banyuwangi.
Misalnya Citilink dan AirAsia yang berniat menggelar penerbangan rute Banyuwangi langsung ke Malaysia. Pihaknya juga berencana mengajukan izin kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meningkatkan
status Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
"Kami juga berharap agar rute Banyuwangi-Bali bisa dibuka kembali, karena peluangnya cukup bagus," kata Awaluddin.
AP II menjadi pengelola Bandara Banyuwangi 6 bulan terakhir setelah sebelumnya pengelolaannya berada di bawah Kemenhub. Selama itu juga peningkatan pergerakan pesawat maupun penumpang meningkat. Jumlah penumpang menjadi 160 ribu per 6 bulan dan pergerakan pesawat menjadi sebanyak 16 per hari.
Untuk memenuhi pelayanan penumpang yang terus meningkat, kata Awaluddin bahwa AP II menginvestasikan dana Rp 400 miliar untuk kelanjutan pembangunan, utamanya pada apron dan landasan pacu pesawat. Pembangunan juga dilakukan untuk mendukung acara IMF-WB AM di Bali, Oktober mendatang.