"Kejurprov tahun lalu di Malang, Banyuwangi juara umum. Kita berprestasi di gulat dan panahan secara bergantian," kata Mukayin.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Banyuwangi kembali digelar, selain untuk penjaringan atlet, juga sebagai ajang menemukan kelemahan mereka masing-masing. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi sebagai penyelenggara Porkab Banyuwangi 2018 juga tengah bersiap untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2019 mendatang, di Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro dan Tuban.
Sekretaris Umum KONI Banyuwangi Mukayin mengatakan, pihaknya akan mencatat kekurangan para atlet untuk menjadi evaluasi dan peningkatan kualitas mereka. Dia mengatakan dalam venue yang tersebar di Kota Banyuwangi, Kecamatan Genteng, Kecamatan Tegaldlimo, dan Kecamatan Muncar itu juga menjadi kesempatan try out bagi para atlet Bumi Blambangan menghadapi Porprov tahun depan.
"Kejurprov tahun lalu di Malang, Banyuwangi juara umum. Kita berprestasi di gulat dan panahan secara bergantian," kata Mukayin, Minggu (9/9).
Dia mengatakan memang ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang sulit dimenangkan Banyuwangi pada gelaran Porprov, seperti pencak silat dan badminton. Bukannya atlet dari Banyuwangi yang jelek di kedua cabor itu, melainkan tingkat persaingannya yang sangat tinggi.
Mukayin berharap evaluasi yang nantinya dicatat dan diberikan bisa meningkatkan daya saing mereka. Dia menjelaskan tidak hanya gulat dan panahan, Banyuwangi juga banyak unggul pada cabor selam dan muay thai.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang membuka Porkab juga mengatakan acara itu digelar untuk menjaring para atlet-atlet Banyuwangi untuk menjadi peserta Porprov 2019. Dia mengatakan tidak hanya kemenangan, tujuan Pemkab Banyuwangi menyemarakkan olahraga juga untuk membangun karakter anak-anak.
"Yang terpenting membangun karakter anak-anak menjadi kader bangsa yang lebih baik," kata Yusuf.
Hingga Sabtu (15/9) mendatang ribuan atlet daerah ujung timur Pulau Jawa itu akan bertanding dalam 33 cabor. Sebanyak 24 cabor digelar resmi, sedangkan sisanya eksibisi.
Yusuf juga mengingatkan bagaimana Banyuwangi menjadi tuan rumah pada Porprov tahun 2015. Saat itu Banyuwangi berhasil menjadi tuan rumah mandiri untuk semua cabor, sedangkan biasanya dibagikan ke beberapa kabupaten.
"Porprov terakhir di Banyuwangi pada tahun 2015 dilaksanakan secara mandiri oleh Banyuwangi untuk semua cabor, ini merupakan prestasi," katanya.