1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Gurihnya sate bekicot khas Purwoharjo Banyuwangi

"Jual bekicot karena banyak yang suka. Kalau keong biasanya banyak yang enggak tawar (alergi)," ujar Suwarni.

Sate bekicot Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Senin, 20 Juni 2016 14:04

Merdeka.com, Banyuwangi - Bekicot atau Achatina fulica merupakan jenis siput darat yang banyak di temui di berbagai daerah di Indonesia. Seperti di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.

Berlokasi di perempatan pasar Jatirejo, Suwarni menjajakan sate bekicot dengan bumbu petis kacang. Perempuan paruh baya tersebut mengaku sudah lama menjual sate bekicot.

Per hari Suwarni menjual 2 kilogram bekicot untuk dijadikan sate. Mula-mula ia membeli daging bekicot dari pasar. Kemudian daging-daging tersebut diberi bumbu dan direbus. Untuk sajian lebih gurih, rebusan bekicot tadi lantas digoreng.

"Jual bekicot karena banyak yang suka. Kalau keong biasanya banyak yang enggak tawar (alergi)," ujar Suwarni kepada Merdeka Banyuwangi, Minggu (19/6).

Moluska atau hewan bertulang lunak tersebut tak hanya enak untuk dikonsumsi. Namun juga dikenal sebagai obat untuk beberapa penyakit oleh sebagian masyarakat.

Berdasarkan fakta empiris, jika dikonsumsi secara bertahab, bekicot mampu menyembuhkan penyakit saluran pernapasan seperti bronkitis dan asma. Meski belum dibuktikan secara medis, namun sate bekicot banyak diburu untuk alasan tersebut.

"Awalnya dulu diberi tahu sama teman yang terkena bronkitis juga, bahkan dia lebih parah dari saya. Lalu orang-orang di desa juga menyarankan untuk mengkonsumsi bekicot. Sembuhnya ya makan bekicot itu," kata salah satu penggemar sate bekicot, Malik.

(MT/SR)
  1. Khas Banyuwangi
  2. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA