Sumbangan pertumbuhan ekonomi di sektor wisata bisa dilihat dari perbandingan modal pembangunan dengan pemasukan yang didapat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata, Arif Yahya, kembali menghadiri acara Diaspora yang diadakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, di Pendopo Sabha Swagata Jumat(8/7). Dalam acara silaturahmi para warga perantau Banyuwangi, Arif Yahya sebagai putra daerah memberi gambaran tentang potensi wisata untuk pertumbuhan ekonomi Banyuwangi.
Arif mengatakan, sektor pariwisata di Indonesia telah memberi pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Penghasil devisa terbesar di Indonesia pertama dari minyak dan gas bumi yang mencapai 30 miliar dolar. Selanjutnya yakni tambang dan pariwisata.
“Tapi minyak dan gas bumi turun drastis. Dari 30 miliar menjadi 18 miliar. Sementara satu-satunya yang naik pariwisata. Pariwisata tahun 2019 akan menjadi penghasil devisa terbesar. Dan itu ditetapkan presiden. Jadi kalau dulu migas dan no nmigas, mulai tahun 2019 akan jadi pariwisata dan non pariwisata,” jelasnya Arif.
Apalagi Arif menilai Banyuwangi memiliki potensi wisata yang besar. Mulai dari keragaman seni budaya dan wisata alamnya. Sumbangan pertumbuhan ekonomi di sektor wisata bisa dilihat dari perbandingan modal pembangunan dengan pemasukan yang didapat. Sehingga menjadi penghasil devisa dengan biaya terendah.
“Banyuwangi bisa, kita punya kebudayaan, punya bahasa sendiri, Using," ujar Arif.
Dia juga menyampaikan 26,8 persen masyarakat Banyuwangi bekerja di sektor pariwisata. “Sumbangannya sangat besar. Kalau nasional 10 persen, Banyuwangi 27 persen,” jelasnya.