1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Jadi lumbung padi, Banyuwangi tidak perlu impor beras

"Banyuwangi saya kira tidak perlu impor beras. Stok beras di Banyuwangi masih cukup untuk dua tahun," kata Anas.

Pasar Murah di Blambangan Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 23 Januari 2018 14:37

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan bahwa stok beras masih mencukupi, sehingga tidak perlu menerima serapan impor seperti yang direncanakan Kementerian Perdagangan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, saat ini stok beras melalui Bulog masih mencapai 35 ribu ton lebih.

Melalui Bulog pihaknya juga bakal terus menggelar operasi pasar murah dengan menjual beras Rp 9000 per Kilogram di pasar-pasar tradisional.

"Banyuwangi saya kira tidak perlu impor beras. Stok beras di Banyuwangi masih cukup untuk dua tahun, jadi tidak perlu impor karena kita surplus," ujar Anas, Selasa (23/1).

Anas menilai, kebijakan impor beras saat ini merupakan upaya pemerintah pusat untuk mengimbangi stok beras daerah yang kurang.

Dia kembali menegaskan, Banyuwangi justru sering mengirim beras ke beberapa daerah hingga luar Jawa seperti Aceh, NTT, NTB dan Bali.

Saat ini, luasan sawah produktif di Banyuwangi mencapai 65.457 hektare yang sedang memasuki masa tanam padi. Produksi rata-rata dalam lima tahun terakhir telah mencapai 795.102,83 ton.

Tidak hanya itu, serapan beras untuk Bulog di Banyuwangi mencapai 81 ribu ton, kedua terbesar di Indonesia setelah Kabupaten Jember pada 2017.

"Sistem irigasi kita dianggap bagus, dan kebijakan pertanian kita akan terus dijalankan dengan baik. Kami juga selalu siap membantu daerah lain. Bali saja terus kita bantu," katanya.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA