"Sudah tua usia 60-an kecanduan main game ular yang makan semakin panjang itu di handphone jadul. Dia merasa dikejar-kejar".
Merdeka.com, Banyuwangi - Kecanduan game tidak hanya menyerang anak-anak, namun juga bisa dialami seorang pria dewasa hingga lanjut usia.
Seorang Kakek berusia 60 tahun di Kabupaten Banyuwangi mengalami kecanduan game ular (snake) di gawai jadul hingga gangguan jiwa. Kakek tersebut telah dirawat di Puskesmas Licin, Kecamatan Licin, Banyuwangi yang dilengkapi Poli Jiwa dan rehabilitasi.
"Sudah tua usia 60-an kecanduan main game ular yang makan semakin panjang itu di handphone jadul. Dia merasa dikejar-kejar, Di sini (dirawat) sudah setahun lalu," ujar kepala Puskesmas Licin, dr Nira Istadewi saat ditemui kantornya Selasa (14/8).
Saat ini, kata Nira, pria Lansia tersebut sudah mulai pulih dan sedang menjalani rawat jalan. Nira tidak menjelaskan detail identitas pasien untuk melindungi privasinya.
"Dia hanya tinggal sama cucunya di kawasan Banyuwangi utara," kata dia.
Nira menjelaskan, kakek tersebut bisa mengalami gangguan jiwa karena aktivitas sehari-harinya hanya diisi dengan bermain game ular.
"Ya karena tidak ada kegiatan lain, dia hanya nunggu cucu, akhirnya karena tidak ada kegiatan hanya main game hingga kecanduan. Sampai merasa selalu dikejar-kejar ular," jelasnya.
Psikolog Puskesmas Licin, Yuliana menambahkan, game memang bisa menyerang pria dewasa hingga lanjut usia. Game bisa memberikan efek candu yang terus membuat penggunanya terfokus pada tantangan game.
"Emosi orang tua sama anak beda. Orang sepuh butuh penerimaan, kasih sayang," kata Yuliana.
Setelah kecanduan bermain game ular, gejala awal yang dialami Kakek tersebut lebih mudah marah dan mendapat halusinasi visual seperti meyakini sedang dikejar-kejar ular.
"Kalau ada anak kecil dilempar. Terus ketakutan merasa dikejar-kejar ular. Dia juga ketakutan dengan warna merah," jelasnya.
Game snake yang dimainkan di sebuah gawai jadul memiliki tantangan bertahan dengan ruang yang seolah semakin menyempit untuk bertahan hidup.
Saat game berlangsung, sebuah desain digital yang digambarkan sebagai ular terus berjalan dan berburu umpan untuk dimakan. Setiap memakan umpan secara acak, tubuh ular akan terus bertambah panjang. Game akan gagal ketika ular menabrak bagian tubuhnya sendiri.
Saat proses penyembuhan, Yuliana memberikan terapi medis dengan melarang kakek tersebut bermain game di gawai dan dialihkan dengan kegiatan lainnya untuk terapi pengalihan seperti bersih-bersih kebun.
"Dilakukan terapi medis. Distop main game dan dikasih kegiatan yang lain untuk mengalihkan," katanya.