1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

KEIN RI pilih Banyuwangi jadi contoh kemajuan daerah

Komite KEIN merupakan tim yang dibentuk Jokowi untuk mengurusi ekonomi dan industri kreatif.

Bupati Anas saat bertukar cindera mata dengan Komite KEIN RI. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Kamis, 18 Mei 2017 12:56

Merdeka.com, Banyuwangi - Rombongan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Republik Indonesia akan menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai template percontohan daerah-daerah lain di Indonesia. KEIN berencana berkeliling ke beberapa hasil inovasi pelayanan publik dan tempat-tempat pariwisata yang edukatif di Kabupaten Banyuwangi. Setelah itu diusulkan ke Presiden Jokowi untuk menjadi masukan.

"Mau lihat sentra kopi, agro expo, wisata Bangsring yang sadar konservasi dan mau melihat Smart Kampung. Hasilnya akan jadi usulan ke presiden, agar menjadi template percontohan daerah lain," ujar Ketua Pokja KEIN Republik Indonesia, Irfan WahidIrfan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Komite KEIN merupakan tim yang dibentuk Jokowi untuk mengurusi ekonomi dan industri kreatif. Sehingga memiliki otoritas untuk memberi saran dan masukan ke presiden.

"Saya ingin tahu bagaimana di sini bisa mengupah image daerah yang negatif menjadi positif. Kami akan membuat template bagaimana komitmen kepala daerah bisa dicontoh daerah lain. Agar bisa merata, kami kasih contoh. Saya rasa Banyuwangi sangat berhasil ngembangkan pariwisata," ujarnya.

Apalagi Presiden Jokowi memang menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian. Dari situ ada usulan agar disatukan pariwisata dan industri kreatif."Pertumbuhan ekonomi kreatif jauh lebih baik, karena jadi tren di dunia. Namun pertumbuhan ekonomi kita belum diimbangi dengan ketersediaan pekerja kreatif," kata Irfan.

Metode pendidikan di SMK akan diperkuat agar sesuai dengan kebutuhan industri kreatif. Sebab saat ini untuk tenaga kerja kreatif di Indonesia 57 persen adalah lulusan SMP dan SMA.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, daerah memang harus semangat untuk belajar ke daerah lain yang lebih bagus. Ia bercerita mulanya Banyuwangi dikenal sebagai daerah santet. Lantas Anas ingin meningkatkan rasa percaya diri masyarakat dengan menghilangkan image tersebut, salah satunya melalui festival.

"Biasanya daerah yang sulit maju karena gengsi datang. Saya dulu datang ke Sragen, belajar one top servis. Istilah Menpan yakni studi tiru," kata Anas.

Selain itu, ia juga memberikan kesempatan bagi lintas generasi untuk bangga dengan daerahnya sendiri. Semua diberi kesempatan untuk muncul menunjukkan kesuksesan dan daya saing. "Selain festival, misalkan setiap lebaran tiga hari kami mengundang para perantau. Semua kumpul di sini (pendopo). Ketika disambut, diberi ruang bisa cerita banyak hal, maka dampaknya dia bisa menjadi pilar untuk membanggakan daerahnya," ujar dia.

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
  2. Industri kreatif
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA