Tujuaannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Bumi Blambangan.
Merdeka.com, Banyuwangi - International BMX Competition 2016 di Sirkuit Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, resmi dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Ketua Umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Raja Sapta Oktahari, Sabtu siang (2/4).
Kedatangan orang nomor satu di Bumi Blambangan di Sirkuit BMX Muncar, disambut atraksi drum band. Tampak hadir di acara, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiatmoko, perwakilan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kemenpora serta dari PB ISSI.
Acara juga dihibur pagelaran tari tradisional, Kembang Menur oleh Kelompok Tari Dewi Sekartaji dan Lagu Indonesia Raya. Prosesi pembukaan berjalan hikmad.
Dikatakan Anas, Banyuwangi ingin terus mengembangkan wisata minat khusus atau special interest tourism. Tujuaannya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Bumi Blambangan.
Salah satu yang ingin dibidik kabupaten berjuluk the Sunrise of Java di kompetisi yang kali pertama digelar sebagai rangkaian Banyuwangi Festivaal (B-Fest) 2016 ini, adalah pasar pencinta aktivitas bersepeda BMX (Bicycle Moto Cross).
Nah, melalui Banyuwangi International BMX Competition 2016 di Sirkuit Muncar pada 2 hingga 3 April ini, target pasar bisa diraih. Paling tidak, dikompetisi yang kali pertama ini, 328 atlet, baik nasional maupun luar negeri sudah siap menaklukkan 'angkernya' Sirkuit BMX Muncar.
"Dengan event ini, kami ingin menarik perhatian pasar penggemar BMX yang sangat besar di Indonesia. Event ini juga menjadi ajang pengenalan, kami punya sirkuit terbaik di Indonesia dengan standar UCI (Union Cycliste International)," terang Anas.
Banyuwangi, lanjut dia, ingin terus mengembangkan pasar wisata minat khusus berkonsep sport tourism, seperti Kompetisi Balap Sepeda BMX, International Tour de Ijen Banyuwangi, selancar, selam, serta olahraga dengan konsep wisata lainnya.
Dengan menggelar lomba BMX ini, Anas juga berharap, para penggemar BMX kelas dunia bisa kembali berkunjung dan menyalurkan hobinya di srkuit miliki Banyuwangi.
"Jadi, dampak pasca event ini cukup besar. Apalagi, jalinan komunitas BMX sangat besar dan kuat, sehingga pemasaran dari mulut ke mulut akan lebih mudah dilakukan," katanya.
Masih kata Anas, "Saya baca salah satu riset Active Marketing Group di Amerika Serikat. Di sana, ada hampir 500 ribu penggemar BMX yang menggunakan sepedanya lebih dari 100 hari dalam setahun. Dan lebih dari 10 persennya memiliki pendapatan setara hampir Rp1 miliar per tahun."
"Di Indonesia, dari diskusi yang disampaikan teman-teman ISSI, banyak di antara penggemar BMX adalah kelas menengah ke atas. Ke depan mereka bisa beratraksi di Sirkuit Muncar Banyuwangi sekaligus berwisata," tandas Anas.