Konjen Jepang kagum dengan pengelolaan pariwisata di Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani penasaran ingin mengetahui langsung bagaimana kemajuan Kabupaten Banyuwangi yang sering dia dengar. Pekan lalu, Pemkab Banyuwangi baru saja menerima penghargaan pariwisata di tingkat negara-negara Asean, kategori kebersihan dan kenyamanan.

"Kesan pertama ke sini tadi, saat turun di bandara dan perjalanan ke kota sangat bersih. Artinya tidak ada sampah di pinggir jalan," ujar Masaki, saat menyampaikan kesan pertama hadir di Banyuwangi, Selasa (30/1).

Dia melanjutkan, ingin mengetahui langsung bagaimana daerah yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini bisa meningkatkan perekonomian.

"Saya dengar Banyuwangi dapat kota terbersih se-Asean. Kalau kota-kota besar parametenya mall. Tapi di Banyuwangi punya cara untuk mengangkat perekonomiannya lewat pariwisata. Saya datang ke sini ingin mendengar kuncinya bagaimana mengubah daerah ini," ujarnya.

Ke depan, Masaki berharap ada kerja sama antara Banyuwangi dengan Jepang agar memiliki hubungan yang saling menguntungkan. "Hubungan ini harus saling menguntungkan, kami akan cari jalannya untuk bekerja sama," kata Masaki.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, selama ini Banyuwangi telah banyak mengekspor komoditi ke Jepang. Seperti ikan sidat dan furniture.

"Di sini banyak yang diekspor ke Jepang, seperti ikan sidat, unagi, furniture. Kami sedang take and give, kami juga sedang belajar di Jepang, terutama pengembangan desa wisata di Jepang, Siwaragu dan Kyoto," ujar Anas.

Selain di sektor pasar komoditi, Anas meminta agar minat pariwisata di Jepang menambahkan Banyuwangi sebagai pilihan kunjungan. Tidak hanya ke Bali.

"Minta kerja sama timbal balik. Apalagi sekarang ada direct Jakarta-Banyuwangi. Kami berharap wisatawan dari Jepang lebih banyak ke Banyuwangi. Karena selama ini yang banyak tahu hanya ke Bali," katanya.