"Sudah kita ajukan namun perwakilan keluarga tak bersedia. Akhirnya kita bikinkan surat pernyataan penolakan otopsi," kata Watiyo.
Merdeka.com, Banyuwangi - Warga yang tinggal di sekitaran Kanal Kebondalem Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dikejutkan dengan mayat wanita yang mengapung di sungai. Jasad perempuan nahas itu tersangkut di tumpukan sampah.
Setelah ditelusuri ternyata mayat wanita tersebut bernama Siti Hariyani (33), warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.
Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo mengatakan, jenazah korban ditemukan sekitar pukul 06.45 WIB, Rabu (16/11), dalam kondisi mengenakan pakaian warna ungu, sama seperti ketika pamitan pada keluarganya pukul 19.00 WIB, hari sebelumnya. Malam itu, kata dia, korban memang bilang hendak ke sungai untuk buang hajat.
Hasil keterangan yang didapat petugas, korban memang memiliki riwayat penyakit epilepsi. Atas alasan itu keluarga korban menolak permohonan otopsi yang diajukan aparat Polsek Bangorejo.
"Sudah kita ajukan namun perwakilan keluarga tak bersedia. Akhirnya kita bikinkan surat pernyataan penolakan otopsi agar tidak melakukan penuntutan apabila di kemudian hari muncul polemik," terang AKP Watiyo, seperti dikutip dari www.polresbanyuwangi.com.
Usai pandatanganan penolakan otopsi, aparat menyerahkan jasad korban kepada pihak keluarga. Tujuannya agar korban segera dimakamkan di kampung halamannya yang berjarak sekitar 3 kilometer dari tempat kejadian perkara.
Kapolsek Bangorejo menambahkan, hasil visum petugas medis Puskesmas Bangorejo yang datang ke lokasi bersama aparat kepolisian menemukan sejumlah luka pada tubuh Siti Hariyani. Luka itu terlihat pada bagian dahi dan pelipis kanan.
"Memang ada luka. Menurut tim medis luka itu terjadi akibat korban jatuh ke sungai dan membentur benda tumpul. Selain di dua area itu tidak ditemukan luka lain," kata AKP Watiyo.