Memanfaatkan teknologi bisa memudahkan guru dalam mencari metode pendidikan terkini.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi serius membangun pendidikan berbasis teknologi di wilayahnya. Hal ini dikarenakan transformasi teknologi pada dunia pendidikan bisa membawa perubahan pada peran guru di ruang kelas. Dengan teknologi guru dan siswa bisa lebih aktif lagi dalam mencari materi pembelajaran.
"Pendidikan berbasis teknologi harus segera diterapkan di Banyuwangi. Melalui teknologi guru-guru ditantang untuk mencari ide pembelajaran yang lebih efektif," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat ditemui dalam Seminar Pendidikan Pembelajaran Kelas Dunia-Pengalaman dari Finlandia di Ketapang Indah, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (21/2).
Memanfaatkan teknologi bisa memudahkan guru dalam mencari metode pendidikan terkini. Anas menganggap pendidikan di Indonesia masih sangat konservatif. Belum banyak inovasi yang dilahirkan dalam pendidikan di tanah air, salah satunya karena masih banyak guru yang memanfaatkannya.
"Kita contoh Finlandia, mereka sukses menerapkan sistem pendidikan berbasis karakter dan teknologi. Sehingga guru pun mudah menerima perubahan dan menghasilkan inovasi pembelajaran yang lebih efektif," ujarnya.
CEO Millenia 21 CA, Syed Haider Ali mengatakan secara umum masyarakat Asia masih belum terbuka dengan adanya kehadiran teknologi. Mereka menganggap teknologi hanya memberi dampak negatif kepada perkembangan anak, seperti malas berinteraksi dengan teman dan melahirkan kecenderungan individualis.
"Kita ini takut dengan perubahan, karena takut inilah biasanya cenderung mencari-cari pihak yang bisa disalahkan dan teknologi menjadi kambing hitam dari ketakutan kita. Padahal " kata Syed.