Pemkab Banyuwangi berharap model pendidikan di Firlandia bisa diadopsi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendorong agar tercipta metode pengajaran siswa yang bermutu. Seluruh kepala sekolah mulai tingkat pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA diundang untuk belajar dengan Allan Schneitz, dari Dream School Project, Firlandia.
Seminar yang mengangkat model pendidikan kelas dunia ini berbagi tentang metode pendidikan yang dialogis dan menyenangkan. Sehingga siswa lebih mudah menangkap materi.
"Sebenarnya daerah ini perlu ada virus positif untuk metode pendidikan yang sudah menjadi referensi internasional nasional. Karena kompetisi kita ke depan tidak hanya nasional tapi juga global," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di Hotel Ketapang Indah, Selasa (21/3).
Dream School Project yang telah menjadi parameter metode pendidikan standar internasional, harapannya bisa diadopsi pendidikan di Banyuwangi secara bertahap. "Dengan cara-cara membahagiakan anak didik. Jadi anak yang berhasil bukan yang membawa banyak piala, tapi menumbuhkan kebahagiaan sejak dini, agar kreativitasnya bisa tumbuh. Dan banyuwangi memulai, selain membangun fisik, SDM ini juga penting," jelas Anas.
Metode pendidikan yang menyenangkan diiringi dengan penunjang perangkat teknologi sudah diterapkan di Lazuardi Banyuwangi. Namun, kata Anas untuk sekolah lain, diharapkan bisa menyelesaikan secara bertahap. Tanpa meninggalkan nilai budaya lokal.
"Karena tidak bisa Pemda memaksakan ke semua sekolah karena butuh transformasi. Lazuardi ini menjadi model, anak-anak yang kelas tiga sekarang akan ikut ujian cambridge. Soalnya dikirim dari UK. Dan dikoreksi mereka," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Sulihtiyono juga menyambut baik model belajar yang menyenangkan dengan standar internasional ini. Dia akan mendorong agar kegiatan transformasi ini terus diberikan kepada sekolah-sekolah.
"Ini ada 350-an kepala sekolah. Dan Metodelogi yang diberikan bisa diadopsi ke kita," ujar Sulihtiyono.