1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menteri BUMN yakini pabrik Inka di Banyuwngi bisa penuhi pasar Asean

"Saya yakin, bertambah Inka di Banyuwangi bisa suplai kereta api ke seluruh negara berkembang," kata Rini.

Menteri BUMN Rini Soemarno saat berkunjung ke rencana lokasi pengembangan PT INKA. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 02 Juli 2018 10:39

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri BUMN Rini Soemarno optimis rencana pembangunan Pabrik Kereta Api (Inka) di Kabupaten Banyuwangi akan mendukung produksi kereta api untuk negara berkembang di Asean.

Pembangunan pabrik kereta di Banyuwangi diharapkan bisa membantu kuota produksi Inka yang sudah ada di Kabupaten Madiun.

"Saya mendorong Inka bisa melakukan pengembangan usaha. Saya meyakini dengan aktivitas Inka yang sudah dicapai di Madiun, saya yakin, bertambah Inka di Banyuwangi bisa suplai kereta api ke seluruh negara berkembang bukan hanya Asean tapi juga Asia Timur," ujar Rini Soemarno saat meninjau lokasi pembangunan pabrik kereta di Desa Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (1/7).

Pembangunan pabrik Inka kedua di lahan PTPN XII Perkebunan Selogiri, Banyuwangi merupakan sinergi antara PT Inka dengan PTPN dibawah naungan BUMN.

PTPN XII Perkebunan Selogiri menyediakan lahan strategis seluas 84 hektare. Banyuwangi jadi pilihan karena memiliki lokasi strategis yang dekat dengan pelabuhan dan akses jalan tol sehingga memudahkan akses ekspor.

"Madiun sudah terlalu sempit menurut saya. PTPN punya lahan yang bisa dihubungkan dengan rel, jalan tol, pelabuhan, maka sangat strategis dibangun di sini (Banyuwangi)," terangnya.

Sejumlah negara yang menjadi target, kata Rini, antara lain seperti Bangladesh, Malaysia, Singapura, Australia, Filipina serta kawasan Asia Selatan, Asia Timur, dan Afrika. PT Inka diproyeksi bisa memproduksi 2 sampai 6 kereta per hari.

Direktur keuangan dan SDM PT Inka, Muhammad Nur Sodiq mengatakan, total investasi untuk pembangunan pabrik di Banyuwangi berjumlah Rp 1,6 triliun. Untuk tahap awal pembangunan pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp 600 miliar.

"Pembangunan tahap pertama direncanakan mulai akhir tahun 2018, dan dapat mulai beroperasi pada 2020," ujar Nur Sodiq.

Tahap pertama pembangunan, PT Inka akan menuntaskan kebutuhan dasar bangunan seperti kantor, hinga jalur rel test tracking untuk pengujian kereta sepanjang 3 kilometer.

"Nanti juga ada reaktivasi rel agar bisa langsung tehubung dengan pelabuhan. Dari lahan 84 hektare , baru bisa mengerjakan 40 persen untuk tahap satu. Tahap dua akan sampai 70 persen dari total lahan," katanya.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA