"Agenda konservasi kan tidak hanya pelestarian lingkungan, tapi peningkatan ekonomi dan pariwisata juga perlu dikembangkan," kata Siti.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengunjungi Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu sore (27/3). Tujuan kunjungan kerja ini, meninjau Taman Nasional (TN) Alas Purwo di Kecamatan Tegaldlimo, yang baru saja ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya (UNESCO).
Dalam perjalanan masuk ke dalam belantara Alas Purwo selama hampir dua jam tersebut, Siti Nurbaya dan rombongan yang ditemani Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengaku terpesona dengan keindahan hutan yang masih dipercaya penuh wingit (angker) tersebut.
Destinasi wisata Alas Purwo, yang kali pertama dituju adalah Sadengan, yang merupakan padang savana. Pesona di tempat ini cukup memikat. Bak padang rumput di Afrika, Menteri Siti Nurbaya ditontonkan keakraban habitat banteng, rusa serta hewan liar lainnya.
Di hadapan Bupati Anas, Siti Nurbayapun berjanji akan ikut mengembangkan potensi alam di kawasan Alas Purwo. Dia juga mengaku akan segera berkoordinasi dengan Kementerian PU dan Kementerian Pariwisata untuk memaksimalkan potensi Alas Purwo.
Bentuk kordinasinya, kata Siti Nurbaya, dengan cara menyiapkan pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata. "Kita akan segera berkoordinasi untuk pembangunan infrastruktur jalan, spring water dan pengembangan wisatanya," terang Siti Nurbaya.
Dijelskannya, pola pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata, harus tetap memperhatikan aturan berkaitan dengan wilayah konservasi. "Agenda konservasi kan tidak hanya pelestarian lingkungan, tapi peningkatan ekonomi dan pariwisata juga perlu dikembangkan," katanya.
Masih kata Siti Nurbaya, "Aturan-aturan tentang konservasi jelas kita perhatikan. Pengembangannya tetap berkelanjutan. Pengembangan Alas Purwo, merupakan rencana kedua, setelah pengembangan potensi ekonomi dan pariwisata yang sebelumnya dilakukan di Ujung Kulon."
Kata dia, tujuh bulan lalu, pihaknya mulai mengembangkan (ekonomi dan wisata) di Ujung Kulon, dan sekarang mulai menjajaki potensi rimba raya di ujung timur Pulau Jawa.
Menurutnya, tak banyak taman nasional mendapat perhatian untuk pengembangan ekonomi dan pariwisata seperti di Alas Purwo. "Dari sekitar 51 taman nasional di Indonesia, hanya dua yang baru akan kita kembangkan. Ini karena keterbatasan dana, sehingga tak bisa semua dibangun," terang Siti.
Sekadar tahu, TN Alas Purwo menyimpan potensi keindahan alam dan budaya luar biasa. Selain padang savana dengan keanekaragaman fauna langka, hutan di Semenanjung Sembulungan itu, juga menyimpan kecantikan pantai yang mempesona.
Salah satu pantai di kawasan Alas Purwo adalah Pantai Plengkung yang menjadi surga para peselancar dunia. Keberadaan pura dan gua di Alas Purwo juga menjadi daya tarik kunjungan wisata spiritual.
Sementara itu, Bupati Anas mengaku menyambut positif rencana Menteri Siti Nurbaya membangun infrastruktur di Alas Purwo. "Selama ini, banyak wisatawan komplain dengan kondisi jalan rusak menuju Pantai Pelengkung dan Alas Purwo ini," ungkap Anas.
"Tapi kewenangan izin untuk membangun berada di kementerian kehutanan. Jadi, kita senang dengan rencana Ibu Menteri (Siti Nurbaya) yang akan membangun infrastruktur di sini," kata Anas senang mendengar janji Siti Nurbaya.
Masih kata Anas, saat ini, Banyuwangi tengah getol-getolnya membangun ecotourism, wisata alam berbasis ekologi. "Selain Kawah Ijen dan Sukomade, Pantai Pelengkung yang berada di kawasan Alas Purwo ini merupakan bagian dari triangle diamond pariwisata andalan Bumi Blambangan," katanya.