1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Cap cay Kho Liem Banyuwangi, warung kaki lima rasa bintang lima

Meski warung Kho Liem seringkali kena gusur, tapi tetap diburu pelanggan.

©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Senin, 28 Maret 2016 10:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Anda penggemar nasi goreng atau cap cay? Jika iya, Anda wajib mencicipinya di warung Kho Liem di Jalan MT. Haryono, di daerah Tukang Kayu, Banyuwangi. Lokasi warung tersebut tepat di belakang hotel Selamet.

Selama sekitar sembilan tahun berjualan, warung Kho Liem sudah lima kali digusur. Namun hal tersebut tak membuat para pelanggan kabur. Mereka justru setia mencari di mana lokasi baru warung kaki lima tersebut.

Salah seorang pengunjung setia adalah Lela (45). Perempuan asal Banyuwangi tersebut mengaku sudah lama menjadi pelanggan warung Kho Liem. “Awalnya dikasih tahu teman, terus kok cocok sampai sekarang. Cap caynya enak”, ungkapnya kepada Merdeka Banyuwangi, Minggu (27/3).

Cap cay buatan warung Kho Liem berisi wortel, brokoli putih, sayur sawi putih dan hijau, ayam, udang, pentol, sosis, udang tepung (udang dan ayam dicacah lalu dikasih telur dan tepung). Dan tentunya dengan resep rahasia yang membuat kualitas rasanya tak kalah dengan hotel bintang lima.

Warung Kho Liem buka dari pukul 17.00-23.00 WIB untuk hari Senin sampai Sabtu. Salah seorang pelayan di sana mengungkapkan jika dalam sehari ia biasa membeli beras sampai 6-10 kg. Sedangkan untuk persediaan mi bisa mencapai satu bal keranjang besar.

“Biasanya pelanggan yang rumahnya jauh langsung makan di sini. Seperti dari Rogojampi, Jajag, dan Genteng," ujar Ida, pemilik warung.

Harga seporsi Cap Cay dipatok Rp 15.000 saja. Namun beberapa hari ke belakang, seporsi  menjadi Rp 25.000. Hal tersebut karena brokoli putih mengalami kenaikan yang cukup drastis.

“Brokoli putih naik jadi Rp 35.000, padahal awalnya seharga Rp 10.000- Rp 12.000. Mau enggak  mau ya kita naikkan harga jualnya," terang Ida.

Ia juga mengatakan akan menurunkan harga jika harga brokoli putih stabil kembali. Penasaran, silakan mencoba.

(MH/SR)
  1. Makanan Tradisional
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA