1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Mie ayam hijau kuliner sehat di Banyuwangi tanpa bahan pengawet

"Memang lebih capek kalau kita buat sendiri,tetapi hasilnya pelanggan lebih nyaman, tidak was-was kalau lihat mie ayam memakai pewarna alami".

Warung bakso dan mie ayam . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Senin, 23 April 2018 10:25

Merdeka.com, Banyuwangi - Mie ayam berwarna putih mungkin sudah biasa ditemukan dijual di sudut-sudut kota atau di pasar, namun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mie ayam berwarna hijau bisa menjadi rekomendai kuliner sehat ketika Anda berkunjung ke Banyuwangi.

Muzaki (48) pemilik warung bakso dan mie ayam itu yang berlokasi di Dusun Tegal Mojo, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh.

Muzaki mengatakan mie hijau yang disajikannya merupakan buatan sendiri dan cara pembuatan mie ayam tersebut bahan utamanya adalah tepung terigu selain itu bahan-bahan yang diolahnya pun berasal dari bahan alami dan tanpa menggunakan pengawet.

Untuk memunculkan warna, dia membuat adonan mie menggunakan air perasan sayur atau buah jenis tertentu. Misalnya sayur sawi hijau atau bayam untuk warna hijau, wortel untuk warna kuning dan buah naga untuk warna ungu. Setiap hari dia membuat mie dengan 10 kilogram tepung terigu dicampur air perasaan 10 kilogram sayur sawi hijau.

"Yang menghasilkan warna paling bagus sayur. Kalau buah naga sulit ngepaskan komposisi adonan, kadang jadinya terlalu lembek," kata Muzaki di warungnya, Minggu (22/4).

Dia mengaku telah lebih dari 20 tahun berjualan mie ayam dan 5 tahun terakhir selalu menjual mie warna. Ide membuat mie berwarna karena beberapa pelanggan mengeluh was-was pada bahan pengawet di mie ayam yang berwarna putih. Selain menghilangkan kekhawatiran konsumen dengan warna, Muzaki menjamin mie buatannya benar-benar tanpa pengawet.

"Setelah buat langsung dimasukkan kulkas, kan enggak ada pengawetnya. Mie kami kalau dibungkus sampai rumah sudah mengembang, kalau yang dengan pengawet kena air 3 hari bentuknya masih tetap," kata dia.

Dia mengaku dengan adanya pewarna alami itu, membuat konsumen tidak khawatir mengonsumsi mie ayam di warungnya. Pernah dia jual mie putih karena sedang malas memblender sayur, pelanggan langsung bereaksi dan memperlihatkan kekhawatiran.

"Memang lebih capek kalau kita buat sendiri, tidak beli yang di pasar. Tetapi hasilnya pelanggan lebih nyaman, tidak was-was kalau lihat mie-nya memakai pewarna alami," ujarnya.

Satu mangkuk mie hijau berisikan potongan daging ayam, jamur, sawi hijau dan kerupuk pangsit. Harga untuk satu porsi Rp 7 ribu, jika ditambah dengan bakso Anda cukup membayar Rp 9 ribu saja. Dengan harga itu, Warung Inayah milik Muzaki menjadi langganan anak-anak muda dan siswa-siswa SMA sepulang sekolah. Belum lagi setiap bulan pasti ada pesanan untuk acara pengajian, arisan atau hajatan.

Salah satu pembeli, Surya Martha (30) asal Desa Lemah Bang Kulon, Kecamatan Singojuruh, mengatakan menyukai menu mie ayam Muzaki. Dia mengatakan selain unik karena berwarna dan menggunakan bahan alami, rasanya juga kenyal dan lembut.

"Satu porsi mie ayam dengan isi lengkap seperti potongan daging ayam, jamur dan kerupuk pangsit. Harganya juga murah, jadi bisa sering-sering makan di sini," katanya.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA