"Dengan dijadikan sebagai Kampung Gurami, harapan kami kejayaan pembudidaya gurami di sini bisa tumbuh kembali seperti dulu".
Merdeka.com, Banyuwangi - Bagi penggemar masakan ikan, khususnya ikan air tawar, silakan berkunjung ke Banyuwangi. Kini, di Banyuwangi telah diresmikan Resto Pawon di Kampung Gurami yang berlokasi di Desa Sukamaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Para pengunjung, bisa menikmati berbagai olahan ikan gurami langsung di pawon (dapur) rumah penduduk.
Resto Pawon dan Kampung Gurami ini diresmikan Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, Minggu (22/4). Dikatakan Yusuf, dibentuknya Kampung Gurami ini sebagai upaya mengembalikan kejayaan Desa Sukamaju sebagai penghasil gurami. Sebab, di era tahun 90-an, desa ini pernah dikenal sebagai sentra gurami, namun meredup di tahun 2004 lantaran banyak yang gulung tikar karena pemasaran yang kurang baik.
"Dengan dijadikan sebagai Kampung Gurami, harapan kami kejayaan pembudidaya gurami di sini bisa tumbuh kembali seperti dulu, bahkan lebih meningkat lagi," harap Yusuf.
Ditambahkan Yusuf, para petani ikan ini akan didampingi Dinas Perikanan dan Pangan (Disperipangan) untuk pengembangan budidayanya.
"Dengan mengawinkan konsep budidaya dengan pariwisata, Insya Allah usaha gurami di sini akan terus berkembang. Apalagi, masyarakat di sini punya modal semangat yang tinggi. Ini bagus untuk peningkatan perekonomian warga ke depan," jelas Yusuf.
Di Kampung Gurami ini, pengunjung bisa melihat bagaimana budidaya gurami dikembangkan. Sekaligus, pengunjung juga bisa konsultasi langsung dengan pembudidaya ikan di sini.
"Kalau kepingin beli Gurami, langsung saja ke Kampung Gurami di sini. Kalau mau makan sekalian, bisa langsung menuju Resto Pawon," kata Yusuf.
Resto Pawon ini merupakan rumah penduduk di sekitar Kampung Gurami yang membuka jasa warung, khusus olahan ikan Gurami. Berbagai olahan ikan gurami dengan cita rasa bumbu tradisional yang kental akan siap menemani pecinta kuliner nusantara. Mulai dari gurami bakar khas Banyuwangi, gurami rica, gurami asam manis, hingga rujak gurami.
Kepala Disperipangan, Hary Cahyo Purnomo menambahkan pasar gurami sendiri masih terbuka luas. Khusus pasar Banyuwangi saja, permintaan ikan gurami mencapai 100 ton per tahun, sementara Kampung Gurami sendiri baru mampu melayani 10 ton dengan luasan dua hektar kolam.
"Untuk melayani kebutuhan Banyuwangi saja kita masih kewalahan. Dengan adanya kampung gurami ini, kami akan terus meningkatkan produksinya, maupun olahannya. Ini yang akan terus kita kejar, sehingga juga sanggup melayani permintaan dari luar," kata dia.
Saat ini, lanjut Hary, masyarakat tidak hanya menyediakan gurami saja, tetapi juga patin, lele dan ikan koi.
"Seiring dengan gerakan 100 ribu kolam ikan, kami bersama pembudaya ikan di sini akan meningkatkan lahan kolam ikan mencapai 15 hektar. Ikan air tawar lain juga akan kita kembangkan di sini," katanya.