1. BANYUWANGI
  2. KULINER

Pemkab Banyuwangi latih skill ibu-ibu memasak makanan non beras dengan cipta menu

"Dengan ini diharapkan kemampuan dan kemauan ibu-ibu mengolah makanan yang bukan dari beras dan terigu meningkat," kata Ipuk Fiestiandani.

Hasil pelatihan cipta menu ibu-ibu PKK di Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Rabu, 18 Juli 2018 15:23

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar lomba memasak dengan menu baru ala para peserta yang unik, lezat, bergizi, sehat, dan aman dikonsumsi. Ini bukan lomba biasa, melainkan dengan bahan baku bukan beras, terigu, atau bahan turunan keduanya.

Tujuannya memantik minat dan kepiawaian peserta yang merupakan penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengolah bahan makanan bukan beras, terigu dan produk turunannya. Peserta dari 25 kecamatan di Banyuwangi berlomba-lomba mengolah umbi-umbian, sayur hingga ikan laut menjadi makanan untuk sarapan, makan siang dan malam di meja masing-masing.

"Dengan ini diharapkan kemampuan dan kemauan ibu-ibu mengolah makanan yang bukan dari beras dan terigu meningkat. Kalau yang masak makanan dari beras, kemudian kue-kue dari terigu mungkin sudah biasa dilakukan di rumah, kalau bahannya umbi-umbian mereka harus mengerahkan kreativitas dan inovasi," kata Ketua Penggerak PKK Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Rabu (18/7).

Dia mengatakan dengan didorong membuat menu baru, mereka diharapkan mengolah bahan-bahan lokal menjadi panganan dengan kualitas dan rasa internasional. Dalam pidatonya, istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini mengajak ibu-ibu para peserta untuk terus bersemangat meningkatkan kemampuan mengolah bahan pangan bukan beras, terigu dan produk-produk turunannya.

"Semakin lama sawah kan semakin berkurang. Jumlah panen padi juga semakin berkurang. Bahan pangan bukan beras dan terigu bisa menjadi solusi di masa mendatang," kata wanita yang kerap disapa Dani ini.

Kelompok PKK Kecamatan Kalipuro menangkap pesan itu dengan membuat 'Sego Gedang' sebagai kudapan berbentuk lontong. Cara memasaknya mudah, pisang matang dikukus, lalu diiris kecil-kecil, kemudian diaduk dengan parutan kelapa dicampur sedikit garam, dibungkus daun pisang dan kembali dikukus.

Saat dicoba rasanya manis sebagaimana pisang, teksturnya lembut, dengan campuran parutan kelapa yang sudah ikut dikukus. Selain 'Sego Gedang', mereka menyajikan perkedel singkong isi daging tuna, ikan bandeng saus buah naga, salad buah dan salad sayur dengan daging tuna.

"Sego Gedang jangan pakai pisang yang terlalu matang, nanti terlalu lembek. Jadi pakai pisang yang matang, tapi jangan terlalu matang," kata Suri Puspitasari, anggota PKK Kecamatan Kalipuro.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. kuliner
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA