1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Niat jual ginjal untuk biaya sekolah, Mujianto dapat penanganan Pemkab Banyuwangi

Tawarkan ginjal seharga Rp 500 juta. Hasilnya akan digunakan untuk membayar hutang, memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak.

UGD RSUD Blambangan. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 19 April 2018 10:13

Merdeka.com, Banyuwangi - Mujianto (53), warga Desa Sumber Beras, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur berdiri di jalan tengah Kota Banyuwangi untuk menjual ginjalnya, Rabu siang (18/4). Dengan jaket merah berkalungkan kertas kardus bertulis 'Dijual Ginjal Sehat,' pria kurus itu berdiri di trotoar kawasan pertokoan dekat lampu merah perliman, berharap ada yang mau membeli.

Kepada Merdeka Banyuwangi, dia mengatakan memiliki 4 anak dan 1 isteri. Anak pertama telah berkeluarga, kedua dan ketiga mengalami putus sekolah, sedangkan si bungsu sedang duduk di kelas 5 SD.

Mujianto mengatakan, ingin menawarkan ginjalnya seharga Rp 500 juta. Hasilnya akan dia gunakan untuk membayar hutang, memenuhi kebutuhan keluarga dan menjamin kelanjutan sekolah anaknya.

"Saya enggak mau anak saya meninggal, anak saya berhenti sekolah," kata Mujianto.

Mujianto mengidap sakit paru-paru yang menghalanginya untuk bekerja mencari nafkah. Dia juga harus mengikuti terapi kesehatan 10 hari sekali, yang membutuhkan biaya Rp 350 sekali terapi.

Sudah 7 tahun dia tidak punya pekerjaan, bahkan 2 tahun terakhir sama sekali tidak bisa kerja. Dia punya hutang Rp 12 juta yang tersebar ke bank, saudara, dan kawan di Bali, yang sejak tahun 2009 tidak bisa dibayarnya sama sekali.

"Jual ginjal ini alternatif kedua. Harapan saya kalau saya sembuh, bisa kerja dan sekolahkan anak lulus SMA, ekonomi saya terangkat. Sekarang jangankan mau beli obat, makan saja bisa bingung," kata dia.

Sekitar 1 jam setengah berdiri di tepi jalan, Mujianto dijemput petugas Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi dan diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi. Di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dia mendapatakan perawatan untuk menyembuhkan sesak yang dideritanya.

Direktur RSUD Blambangan Taufik Hidayat mengatakan Mujianto memiliki kartu jaminan sosial BPJS sehingga perawatan tidak dikenakan biaya. Taufik mengatakan, kepada rumah sakit, Mujianto juga mengaku menjual ginjal untuk pendidikan sang anak.

"Dia jual ginjal bukan untuk biaya rumah sakit karena di rumah sakit tidak bayar," kata Taufik.

Selanjutnya dokter spesialis andrologi itu mengatakan akan menghubungi Kecamatan Muncar, terkait penanganan terhadap Mujianto. Dia mengatakan Mujianto mungkin bisa dibujuk agar membatalkan niatnya menjual ginjal.

"Nampaknya kalau dia punya pekerjaan, bisa dibujuk agar tidak menjual ginjalnya. Karena dia bisa membiayai sekolah anaknya," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pendidikan
  2. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA