"Tiap tahun biasanya sepeda hias hanya hiasan sepeda. Tapi di Banyuwangi dilengkapi tiga hal, ada alat peraga," kata Dwi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rangkaian Festival Kebangsaan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 73 di Kabupaten Banyuwangi berlanjut menampilkan kreativitas sepeda hias dengan berbagai desain tema kearifan lokal.
Ratusan sepeda onthel hingga becak, secara berkelompok menampilkan desain tema perjuangan kemerdekaan, potensi hasil bumi, kekayaan laut, kebudayaan lokal seperti Puter Kayun, kebo-keboan dan tema wisata seperti Gunung Ijen dan Pulau Merah.
Ketua Panitia Pawai Sepeda Hias, Dwiyanto menjelaskan, pawai sepeda hias diikuti 700 siswa SD-SMP dengan berbagai tematik berbeda setiap kelompok. Peserta pawai sepeda tersebut memulai pertunjukannya dari jalan halaman Kantor Pemkab Banyuwangi sampai Taman Blambangan.
Dwi melanjutkan, pawai sepeda hias di Banyuwangi disajikan dengan cara yang berbeda. Selain menampilkan kreativitas desain sepeda hias, Anak-anak juga menampilkan atraksi teatrikal sesuai tema yang dibawakan.
"Tiap tahun biasanya sepeda hias hanya hiasan sepeda. Tapi di Banyuwangi dilengkapi tiga hal, ada alat peraga, ada musikologi dan ada koreografi," kata Dwi saat membuka pawai sepeda hias, Selasa (14/8).
Saat di garis start, Anak-anak terlihat menampilkan aksi teatrikalnya terlebih dahulu. Seperti aksi pantomim Anak-anak yang membawakan tema Gunung Ijen, mereka menceritakan bagaimana interaksi dan aktivitas antar penambang belerang.
"Gugus pertama tema pejuang, kemudian menampilkan produk wilayah Banyuwangi jeruk, kemudian hasil bumi pisang, buah naga, dan prestasi di bidang olahraga. Diikuti 7 sekolah SMP, mengambil tema wisata ijen, pulau merah, kebo-keboan, puter kayun, adat wisata using dan batik," katanya.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko saat membuka acara mengatakan, tahun lalu pawai sepeda hias mengambil tema budaya Nusantara dan kali ini sengaja mengangkat tema kearifan lokal.
"Sekarang mengambil tema lokal Banyuwangi, semoga kegiatan ini bisa menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan mencintai budaya lokal Banyuwangi," kata Yusuf saat membuka kegiatan pawai sepeda hias.
Pawai sepeda hias juga memikat wisatawan asing asal Belanda, pasangan Irma Sterk dan Albert Deamen. Keduanya sedang melakukan misi mengenal Indonesia dengan keliling di setiap daerah dan provinsi.
"Saya keliling Indonesia, tadi lewat mau ke Jember kami lihat ada acara ini, ingin lihat, acaranya bagus, dan tidak rugi kami mampir ," ujar Albert sambil membawa kamera mengabadikan setiap momennya.