"Tiap bulan kontribusi kami pada PAD Banyuwangi selalu melampaui target," kata General Manager (GM) PT PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi. Selain jalan, pemkab juga memprioritaskan pemerataan listrik hingga ke pelosok. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi dari pajak listrik saat ini telah melampaui target.
Dari target PAD Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tahun 2017 yang rata-rata Rp 2,45 muliar per bulan, kini terlampaui hingga rata-rata Rp 5.057.300.106 per bulannya, atau dua kali lipat dari target. "Tiap bulan kontribusi kami pada PAD Banyuwangi selalu melampaui target," kata General Manager (GM) PT PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto.
Jumlah tersebut, kata Dwi akan terus bertambah karena saat ini beberapa pembangunan investasi terus bertambah di Banyuwangi. Seperti perhotelan yang saat dalam tahap pembangunan. Tiga hotel berbintang akan segera beroperasi di Banyuwangi. "Tiap hotel baru tersebut akan mengonsumsi listrik sebesar 555 KVA," kata Dwi.
Dwi mengatakan PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah Banyuwangi. Saat ini, ratio elektrisasi (RE) atau tingkat perbandingan jumlah penduduk yang telah mendapat listrik di Banyuwangi mencapai 91,11 persen. Dwi menargetkan pada 2018, RE Banyuwangi mencapai 98,34 persen. "Sehingga pada 2019 nanti RE di Banyuwangi sudah 100 persen," ujarnya.
Total pelanggan listrik di Banyuwangi, dia melanjutkan, mencapai 491.862 pelanggan, atau 4,5 persen dari total pelanggan listrik se Jawa Timur. Untuk melakukan percepatan PLN membuat beberapa terobosan, seperti program Listrik Desa (Lisdes), program mengalirkan listrik kepada desa-desa yang belum teraliri listrik. Tahun ini pembangunan listrik telah dilakukan di beberapa dusun. Seperti Dusun Bumisari Desa Bayu, Kecamatan Songgon, yang sudah beroperasi pada tanggal 14 Juli 2017.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, desa mana saja yang belum teraliri listrik akan segera ditangani. Pada 2018 PLN akan terus melanjutkan program ini hingga semua masyarakat di Kabupaten Banyuwangi bisa teraliri listrik," katanya.
Selain lisdes, program lainnya yang dilakukan PLN adalah program penyalaan listrik bagi masyarakat kurang mampu. Khusus Banyuwangi, program pemasangan aliran listrik ini ditujukan kepada 134 masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah. "Untuk program ini kami sepakat untuk menggratiskan biaya pemasangan sambungan listrik bagi pelanggan 900 Volt Ampere (VA)," ujarnya.
Hanya saja menurut Dwi, ada beberapa kendala dalam pembangunan listrik di beberapa desa. Seperti di Dusun Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan, Kalipuro yang merupakan wilayah hutan milik Perhutani ada kendala perabasan pohon hutan milik Perhutani. "Untuk Dusun Sukamade Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran saat ini masih proses perjanjian kerja sama (PKS) yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi," katanya.