"Pakaian kebesaran dan atribut tetap kita serahkan kepada orangtuanya," kata Wawan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Panitia penyelenggaraan upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 73 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah mendapatkan 74 siswa-siswi terbaik tingkat SMA untuk menjadi petugas pengibar bendera pada seleksi yang mereka lakukan Maret 2018.
Namun hanya 73 orang pelajar yang melaksanakan tugas istimewa mengibarkan bendera merah putih dalam pelaksanaan upacara di Taman Blambangan Banyuwangi, hari ini, Jumat (17/8). Seorang petugas Lucky Candra Anggono siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Gambiran, tidak bisa melaksanakan tugasnya kali ini karena meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kendaraan bermotor yang dialaminya awal Juli lalu.
Pemuda yang tinggal bersama keluarganya di depan Stasiun Kalibaru itu seharusnya turut dalam barisan, bertugas bersama teman-temannya disaksikan orang tua masing-masing. Namun posisinya di formasi barisan hari ini kosong. Orang tua Lucky yang diundang juga tak nampak datang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi Wawan Yadmadi mengatakan pihaknya membiarkan posisi Lucky kosong dan tidak mencari ganti. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan ingin memberikan penghormatan kepada almarhum yang telah lolos seleksi.
"Pakaian kebesaran dan atribut tetap kita serahkan kepada orangtuanya. Lucky posisinya tidak digantikan, hal itu bagian dari kebersamaan dan motivasi kita. Posisinya kosong 1 tidak apa-apa, formasinya tetap," kata Wawan.
Dia juga mengatakan bangga kepada semua paskibraka, pelatih, dan panitia upacara yang telah melaksanakan tugas masing-masing dengan baik. Dia mengatakan terpilihnya anak-anak menjadi paskibraka menjamin 20 persen berhasilnya mereka di masa mendatang. Sedangkan jaminan 80 persen sukses tetap harus mereka usahakan sendiri dengan tetap fokus dan berprestasi.