1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Perbaiki Infrastruktur, PT ASDP Tutup Dermaga LCM Ketapang Banyuwangi

"Semua jalur kendaraan saat ini melewati satu pintu, lewat Dermaga MB dan Ponton," kata Solikin.

©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 19 November 2018 16:38

Merdeka.com, Banyuwangi - PT. ASDP mutuskan untuk menutup dermaga Landing Craft Machine (LCM), Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi. Penutupan dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan fasilitas dermaga LCM.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Solikin, mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga kenyamanan pengguna jasa penyeberangan.

"Semua jalur kendaraan saat ini melewati satu pintu, lewat Dermaga MB dan Ponton," kata Solikin, Senin (19/11). Pertarutan tersebut, berlaku sejak hari ini.

Sebelumnya, kendaraan roda dua, roda empat, bus, truk harus melalui jalur pintu Dermaga MB dan Ponton. Kemudian untuk kendaraan besar, truk dan tronton melalui pintu dermaga LCM.

"Saat ini kondisi penyeberangan di dermaga LCM tidak layak karena sedang dilakukan berbagai perbaikan," kata Solikin.

Perbaikan dilakukan di jalur plengsengan dermaga dan area parkir LCM, sehingga akses kendaraan sementara harus ditutup total. Apalagi sebelum ditutup kapal harus meletakkan ujung pintu ramp doornya di pasir sebagai jalur masuk kendaraan bermotor.

Kondisi tersebut berbeda dengan melewati dermaga MB dan Ponton, karena sudah tersedia jalur yang bisa masuk ke dalam kapal.

“Momen ini juga kami manfaatkan untuk mendata sekaligus mengakomodir para PKL (pedagang kaki lima) yang masih berjualan di area dermaga LCM. Karena nantinya, seluruh PKL akan di tempatkan pada satu area tertentu agar kondisi pelabuhan terlihat rapi dan bersih," kata Solikin.

Jangka panjangnya, lanjut Solikin, Dermaga LCM hanya dijadikan sebagai pintu keluar kendaraan. Pintu masuk tetap di jalur dermaga MB dan Ponton.

Selama masa angkutan Liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, ASDP menyiapkan 52 armada kapal di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dari 52 armada, sebanyak 32 unit yang dioperasikan setiap hari, sedangkan 20 armada lainnya menjadi kapal cadangan.

(ES/MUA)
  1. Pembangunan infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA