Peserta terdiri dari 675 orang. 200 di antaranya merupakan peserta yang memancing di daerah pinggir. Sedangkan yang 475 peserta lainnya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi Fishing Festival yang diadakan untuk pertama kalinya dalam rangkaian Banyuwangi Festival dibanjiri para peserta. Lomba memancing di perairan Selat Bali ini, tidak hanya diikuti peserta dari Banyuwangi saja. Tetapi, animo peserta juga datang dari para penghobi mancing asal luar kota.
"Pesertanya banyak yang datang dari luar kota. Ada yang dari Tangerang, Jakarta, Surabaya. Ada juga yang dari Sampang, Bali, Jember dan juga dari maniak mancing lokal," ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Hary Cahyo Purnomo saat pembukaan Banyuwangi Fishing Festival di Grand Watudodol, Sabtu (7/4).
Secara keseluruhan peserta terdiri dari 675 orang. 200 di antaranya merupakan peserta yang memancing di daerah pinggir. Sedangkan yang 475 peserta lainnya, memilih spot pancing di tengah.
"Saat pendaftaran kita, tutup, sebenarnya masih ada sekitar 300 an peminat. Namun, memang kita batasi mengingat ketersediaan perahu di lokasi setempat," kata Hary.
Menurut Hary, salah satu yang menjadi daya tarik para pecinta mancing untuk ikut Lomba Mancing ini adalah spot mancingnya yang menarik. Posisi Selat Bali bagian utara ini berbatasan dengan Laut Jawa, sehingga meungkinkan banyak golongan ikan demersal, ikan laut dalam seperti ikan cakalang dan ikan putihan. “Adrenalin para maniak mancing ini, lebih tertantang dengan spot-spot mancing yang demikian,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara, tak menyangka event lomba mancing ini dapat menarik minat peserta yang besar.
"Ini bisa jadi event pariwisata yang menarik. Mancing ini merupakan hobi yang banyak pecintanya juga," kata dia.
Anas menambahkan, kegiatan seperti Banyuwangi Fishing Festival ini, merupakan bagian dari upaya Banyuwangi untuk menjaga kelestarian laut Banyuwangi.
"Dengan banyaknya titik pantai yang bisa menjadi tempat wisata seperti ini, maka akan terbentuk kelompok sadar wisata yang ikut menjaga pantai dan ikut serta membersihkannya,"jelasnya.
Banyuwangi Fishing Festival ini sendiri sengaja digelar pada bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan yang jatuh setiap tanggal 6 April. Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tetapi juga disisipi dengan misi menjaga laut. Para peserta terlebih dahulu diberikan paparan tentang cara memancing yang ramah lingkungan dan menggunakan alat-alat pancing yang juga ramah lingkungan.
Selain itu, para peserta juga dibekali dengan kantong sampah untuk memunguti sampah plastik yang ada di lautan.
"Nanti pulangnya, sampah yang dikumpulkan di tengah laut disetor ke panitia. Ini akan menjadi bagian dari penilaian," katanya.