"Kalau ada kejadian di sana, evakuasinya ke wilayah Kodam V Brawijaya. Kami (Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim) akan membantu evakuasinya".
Merdeka.com, Banyuwangi - Sementara peserta International Monetary Fund (IMF) World Bank (WB) mulai berdatangan ke Nusa Dua, Bali, pengamanan dan antisipasi evakuasi disiapkan di Bandara Internasional Djuanda dan Bandara Banyuwangi, Senin (8/10). Posko pengamanan dan tenda medis telah berdiri di Bandara Banyuwangi, dilengkapi fasilitas komunikasi panggilan video grup untuk integrasi langkah-langkah personil keamanan.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya Mayor Jendral TNI Arif Rahman datang ke Banyuwangi untuk meninjau persiapan di Bandara, Taman Nasional (TN) Alas Purwo dan Kawah Ijen yang sedianya akan didatangi peserta pertemuan IMF-WB untuk berwisata. Sementara 9 unit pesawat narrow body peserta IMF-WB yang akan diparkir di Bandara Banyuwangi belum ada yang terlihat mendarat hari ini.
"Kalau ada kejadian di sana, evakuasinya ke wilayah Kodam V Brawijaya. Kami (Kodam V Brawijaya dan Polda Jatim) akan membantu evakuasinya, baik ke Banyuwangi atau ke Surabaya," kata Arif setelah mendarat di Banyuwangi.
Dia juga mengatakan kekuatan personil Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya yang dikerahkan selama gelar pertemuan IMF-WB mulai tanggal 8 sampai 14 Oktober 2018, berjumlah 5.000 orang. Sebanyak 400 unit bus juga disiapkan, juga sebagai antisipasi evakuasi bila terjadi bencana di Bali saat pertemuan ekonomi kelas Dunia itu digelar.
2 unit pesawat CN 295 milik TNI AU juga disiagakan untuk mengangkut tamu VIP bila diperlukan langkah-langkah evakuasi. Dari pantauan Merdeka Banyuwangi, 1 unit pesawat militer terparkir di apron Bandara Banyuwangi dan siapa digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
"(kalau) tiba-tiba ada kejadian, kita siap semuanya, pesawat udara maupun kendaraan darat," ujar Arif.