"Setelah jalan terbangun, bus dan Jeep bisa digunakan wisatawan untuk mencapai tempat-tempat wisata ini," kata Mujiono.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengucurkan dana sebesar Rp 40 miliar untuk membangun akses ke puncak Ijen dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Langkah itu juga sebagai upaya memberikan perjalanan yang berkesan bagi peserta International Monetary Fund dan World Bank (IMF WB) annual meeting 2018 di Bali, saat berwisata ke dua destinasi tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang (PUBMCKTR) Banyuwangi, Mujiono mengatakan dana dibagi 2 sama besar untuk 2 destinasi wisata unggulan tersebut. Jalan hot mix dari Kota Banyuwangi ke Ijen sepanjang 30 kilometer akan diperlebar dari 4 meter jadi 6 meter yang pengerjaannya dibagi 2, dimana rest area Jambu menjadi titik batas tengahnya.
Sementara di Alas Purwo, sedang dibangun sepanjang 21,8 kilometer jalan, juga dikerjakan dalam 2 bagian. Dari Desa Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo sampai pos Pancur TN Alas Purwo sepanjang 12,6 kilometer diperlebar menjadi 6 meter, sedangkan ada seruas sepanjang 600 meter dalam kondisi jelek akan dipaving. Bagian lain dari pos Pancur ke Pantai Plengkung atau G Land sepanjang 9,2 kilometer tengah dibangun jalan makadam selebar 6 meter.
"Setelah jalan terbangun, bus dan Jeep bisa digunakan wisatawan untuk mencapai tempat-tempat wisata ini. Termasuk lubang-lubang di jalan jalur ke 2 tempat wisata itu akan ditambal. Yang hot mix targetnya akhir September sudah selesai, sehingga Oktober sudah siap menerima tamu IMF World Bank," kata Mujiono, Minggu (29/7).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hari ini datang ke TN Alas Purwo untuk melihat potensi wisata dan pengerjaan pembangunan jalan tersebut. Dia mengatakan TN Alas Purwo memiliki potensi wisata yang sangat besar bagi wisatawan mancanegara (wisman).
"Saya lihat dari atas di helikopter tadi alamnya sangat indah. Jarang turis Dunia yang tahu tempat ini. Pantai punya potensi surfing, jungle punya hewan liar banteng, dan Banyuwangi punya kearifan lokal yang dilestarikan," kata Luhut.
Dia menjelaskan tidak hanya untuk menyambut peserta IMF WB, tetapi juga untuk menyerap pendapatan negara dari bidang pariwisata dalam jangka waktu panjang. Bila selama ini 60 persen wisman ke Indonesia memilih Bali, dia berharap 2 atau 3 persen bisa ke Banyuwangi.
"Kita juga sedang menghadapi trade war (perang dagang), pariwisata terbukti mampu memberikan pendapatan dengan cepat. Jadi itu tujuan kita, dan Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bisa menggeser-geser dana untuk pembangunan di sini," kata dia.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Pemerintah Pusat pada pembangunan potensi wisata Bumi Blambangan. Dia mengatakan pihaknya akan berupaya menyambut sehaik-baiknya tamu-tamu yang merupakan menteri dan pejabat keuangan negara peserta acara IMF WB, serta insan perbankan negara-negara tersebut.
"Dengan sinergi Pemerintah Pusat dan daerah, juga masyarakat, kita berharap target-target bidang pariwisata kita tercapai," katanya.