Invasi Pohon Akasia juga menjadi ancaman Banteng di Padang Savana TNB.
Merdeka.com, Banyuwangi - Saat musik kering, rumput di Padang Savana TNB sebagian besar kering. Sebagian mati karena invasi pohon akasia. Buah Akasia akan menjadi makanan alternatif hewan seperti Banteng. Meski kaya nutrisi untuk Banteng, hal tersebut justru mempercepat penyebaran pohon Akasia. Dominasi pohon Akasia membuat populasi Banteng semakin terancam.
“Buahnya memang banyak nutrisi tetapi biji itu keluar bersama kotorannya. Sehingga bisa menyebarkan pohon akasia,” tutur Prof. Dr. Soekisman Tjitrosoedirdjo, pensiunan Seameo Biotrof, kepada Merdeka Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Menurut Soekisman, Pohon Akasia mulai ditanam di Padang Savana TNB sejak tahun 1960-an. Bermula ketika musim panas sekitar bulan Agustus TNB seringkali terjadi kebakaran. Perhutani yang berbatasan dengan TNB, takut bila api akan menjalar dan membakar pohon jati di hutan produksinya.
“Hutan sini setiap tahun terbakar setiap bulan Agustus. Perhutani takut kalau membakar Jati. Tahun 1960-an ditanam dua kilometer panjangnya. Akasia memang bisa menahan api, tapi harus sesuai dengan lingkungan biologisnya,” jelas Soekisman usai memberi materi dalam acara Youth for Conservation: Pengenalan Invasif Alien Species (IAS).
Pohon Akasia yang ditanam sepanjang dua kilometer tersebut, kata Soekisman, saat ini sudah berlipat ganda. Dari luas 25 ribu hektar Padang Savana TNB, pohon akasia sudah menguasai 6 ribu hektar.
Saat pohon akasia mendominasi Padang Savana TNB, rumput-rumput di bawahnya akan mati. Selain akibat perburuan liar, invasi Pohon Akasia juga menjadi ancaman Banteng di Padang Savana TNB terancam punah. “Satwanya juga mulai punah. Tahun 2000-an masih ada 500 ekor. Meskipun tahun 2013 sempat mengalami peningkatan ada 80 ekor, sekarang jumlahnya kurang dari 50,” jelasnya.
Tanaman invasif di TNB yang paling dominan kata Soekisman, memang Akasia (Acacia Nilotica) asal India. Sedangkan tanaman lain yang jumlahnya hampir mencapai 100 tidak begitu berdampak besar seperti Akasia.
“Yang utama Akasia di sini. Akasia, ketika dia tumbuh membuat intensitas cahaya di bawahnya rendah. Rumputnya kalah, rumput butuh intensitas cahaya matahari yang besar. Rumput tertahan karena akasia,” jelasnya.
Pria yang pernah melakukan penelitian mendalam di Padang Savana TNB ini juga menjelaskan cara mengatasinya harus dipotong. Setelah itu tunggak dan akarnya harus dibakar. Sebagai salah satu taman nasional tertua di Indonesia, Padang Savana TNB masih menjaga beberapa satwa seperti rusa, banteng, kerbau liar dan banyak lainnya.