"Alhamdulilah, akhirnya SK PNS ini saya terima. Sekarang saya benar-benar PNS," kata Kholid.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 1.119 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang merupakan tenaga honorer kategori 2 (K2), dokter dan umum tahun 2016 resmi menerima SK PNS. SK tersebut diserahkan secara resmi oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Sih Wahyudi, di Aula Balai Diklat Licin, Rabu(13/4).
Dalam pembagian SK ini, secara simbolis SK PNS ini diberikan kepada tiga perwakilan. Mereka adalah; Slamet Riyadi (SMKN I Giri), Ingrid Mulia Kartika (Dokter RSUD Blambangan) dan Shoimatul Lutfiyah (Sekretariat Daerah Pemkab Banyuwangi). Wajah mereka pun tampak sumringah dan ceria, usai menerima SK PNS ini.
"Alhamdulillah, akhirnya SK PNS ini saya terima. Sekarang saya benar-benar PNS. Sebelumya saya pernah hampir putus asa karena takut tidak ada pengangkatan CPNS, saya benar-benar bersyukur," kata PNS yang merupakan tenaga honorer kategori 2, Moh Kholid (50), seperti dikutip dari situs Pemkab Banyuwangi.
Dari 1.119 CPNS yang terima SK ini terinci dalam tiga kategori, Kategori 2, dengan Golongan III, berjumlah 587 orang, Golongan II, 456 orang dari Kategori Umum dan Dokter ada 76 orang.
Dengan diterimanya SK PNS yang Terhitung Mulai Tanggal (TMT) dan berlaku per 1 Mei 2015 ini, kata Sih Wahyudi, secara otomatis para PNS ini akan mengikuti aturan PNS seperti PNS lainnya. Pembagian SK PNS ini lebih cepat dari CPNS sebelumnya.
"Dengan ini gaji mereka pun resmi 100 persen. Ini benar-benar harus disyukuri, karena angkatan CPNS ini termasuk yang paling cepat menerima SK PNS dibanding angkatan yang lain," ujarnya.
"SK PNS ini harus dipegang dan disimpan dengan benar oleh setiap PNS. Karena SK CPNS akan selalu dipergunakan mulai untuk persyaratan kenaikan pangkat hingga mengurus pensiun. Sebelum disimpan, sebaiknya dicek dengan teliti, jangan sampai ada perbedaan huruf antara CPNS dan PNS, karena salah satu huruf saja bisa repot," kata Sih Wahyudi.
Para PNS yang telah menerima SK ini ditempatkan di tempat kerja semula baik itu tenaga pendidik, medis atau tenaga teknis lainnya. "Namun jika ada PNS yang SK-nya ditempatkan di SKPD yang sama atau dobel biasanya ini para tenaga pendidik, untuk sementara harap diterima dulu nanti akan dikoordinasikan dengan diknas," kata Sih.
Dari jumlah SK yang dibagikan saat ini, kata Sih, Banyuwangi merupakan salah satu dari empat kabupaten/kota terbesar di Jawa Timur yang mengangkat honorer dengan jumlah cukup banyak. Jumlah K2 honorer secara keseluruhan berjumlah 3.000-an lebih. Dengan diangkat menjadi 1.119 saat ini, masih ada 1.937 tenaga honorer yang tersisa.
"Bagi yang belum kita terus berikhtiar. Mudah-mudahan pemerintah pusat berkenan menuntaskan tenaga honorer ini sesuai dengan aturan yang baru," kata Sih Wahyudi.