1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Akhir tahun ini bandara ramah lingkungan di Banyuwangi beroperasi

Tak hanya ramah lingkungan, bandara ini juga menampilkan kearifan lokal khas Banyuwangi.

Proyek Bandara Blimbingsari Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Kamis, 14 April 2016 15:18

Merdeka.com, Banyuwangi - Pembangunan terminal bandara ramah lingkungan pertama di Indonesia yang terletak di Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi ini direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2016.

"Bandaranya sudah mulai beroperasi dengan dua kali penerbangan, yaitu maskapai Garuda dan Wings Air. Sedangkan terminalnya akan selesai akhir tahun," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menghadiri rapat koordinasi bidang pariwisata di kantor DPP, Jakarta, seperti dilansir dari Antara.

Pembangunan terminal bandara yang menelan dana Rp 40 miliar ini, dirancang oleh arsitek bernama Andra Matin.

Terminal ini didesain terbuka dengan memanfaatkan sirkulasi yang diatur serta aliran air yang membantu menyejukkan udara sehingga tidak memerlukan pendingin udara. Tak hanya itu, atap terminal juga akan ditanami rumput. Sedangkan lantainya akan dilapisi menggunakan kayu ulin bekas.

Bandara dengan bentuk bangunan rumah adat Osing (suku asli Banyuwangi) ini. Rencananya dapat menampung 250 ribu penumpang dengan jumlah penumpang per harinya mencapai 400-500 orang.

Selain itu, area menunggu penumpang juga diperluas karena masyarakat Banyuwangi memiliki kebiasaan. Jika ada yang berpergian makan akan diantar oleh banyak sanak saudara.

"Selain berkelanjutan, sisi tradisi masyarakat juga harus di jaga. Terminal ini juga membuat tempat pengantar penumpang kami letakkan di atas dan lebih luas, karena kalau di daerah yang nganter lebih banyak, bisa ratusan," kata Anas.

Bupati pun berencana menambah jam penerbangan pesawat pada malam hari. "Kami sudah koordinasi dengan Airnav agar dapat melakukan penerbangan bisa di malam hari. Kalau sudah ada penerbangan malam, maskapai punya pilihan baru datang ke Banyuwangi. Tidak hanya siang hari," ujar dia.

Menurutnya pendaratan malam hari tersebut belum dapat direalisasikan untuk jangka panjang karena masih perlu "Instrument Landing System" atau alat bantu navigasi untuk mendarat pada malam hari.

"Sudah kami ajukan ILS, tetapi kan perlu waktu," ucap dia.

Menurut data jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari mengalami kenaikan hingga 1.250 persen, dari 7.826 penumpang (2011) menjadi 100.105 penumpang (2015).

(FF/FF)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA