1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Sebelum penerbangan internasional, AirAsia garap rute domestik Banyuwangi

"Insya Allah kita pertimbangkan penerbangan domestik dulu, Jakarta-Banyuwangi, Surabaya-Banyuwangi," kata Datuk.

Komisaris PT AirAsia Indonesia Tbk, Datuk Kamarudin Meranun. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 20 April 2018 12:03

Merdeka.com, Banyuwangi - Niat maskapai penerbangan AirAsia menyelenggarakan penerbangan internasional di Bandara Banyuwangi nampaknya harus ditunda. Pasalnya bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu belum memiliki runway yang cukup, serta belum adanya Custom, Immigration dan Quarantine (CIQ), sehingga belum bisa menjadi bandara internasional.

Namun begitu, AirAsia tetap berniat terbangi Banyuwangi dengan rute domestik Banyuwangi-Jakarta dan Banyuwangi-Surabaya. Hal itu disampaikan Co-Founder AirAsia yang juga menjabat sebagai Komisaris PT AirAsia Indonesia Tbk, Datuk Kamarudin Meranun, saat meninjau Bandara Banyuwangi, di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (19/4).

"Insya Allah kita pertimbangkan penerbangan domestik dulu, Jakarta-Banyuwangi, Surabaya-Banyuwangi. Kami hari ini datang untuk buat kajian," kata Datuk Kamarudin kepada Merdeka Banyuwangi.

Dia menyampaikan dukungannya agar target Bandara Banyuwangi mendapatkan status internasionalnya di tahun 2019 terwujud.

Dia mengatakan Banyuwangi memiliki 77 even wisata yang menarik, namun promosinya tidak sampai ke Malaysia. Setelah Bandara Banyuwangi berstatus internasional kelak, Datuk Kamarudin memastikan AirAsia akan segera menggelar penerbangan langsung Banyuwangi - Kuala Lumpur dan turut mempromosikan potensi pariwisata Banyuwangi.

"Jadi kami akan melihat apa langkah pemerintah untuk memperbesar Bandara Banyuwangi ini. Selagi dia bukan bandara antar bangsa, kita tidak bisa terbang dari luar Indonesia," katanya.

Bandara Banyuwangi sendiri diupayakan bisa menjadi bandara internasional pada tahun 2019 kelak. Sementara ini, pembangunannya difokuskan untuk menjadi bandara penyangga Bali, terutama saat gelaran Annual Meeting World Bank – IMF Oktober 2018, dengan menyediakan lahan parkir pesawat seluas 20 ribu meter persegi.

Pengembangan yang ditargetkan selesai akhir tahun 2018 ini akan menghasilkan penambahan luas runway dari panjang 2.250 meter dan lebar 30 meter menjadi panjang 2.600 meter dengan lebar 45 meter. Kekuatan menahan beban runway Bandara Banyuwangi juga ditingkatkan menjadi 56 PCN.

Datuk Kamarudin mengaku mendapatkan anjuran dari Presiden RI Joko Widodo dan segenap menteri untuk mengembangkan penerbangan di 4 daerah yakni Silangit, Banyuwangi, Belitung, dan Labuhan Bajo.

CEO Group AirAsia di Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan dalam pembicaraan bersama pemerintah, dikemukakan bahwa Indonesia memiliki banyak daerah yang unggul dalam bidang pariwisata. Namun penerbangan internasional yang banyak okupansi wisatawan hanya ke Jakarta dan Bali.

"Kita membicarakan target bidang pariwisata. Tidak mungkin hanya mengandalkan (penerbangan ke) Bali dan Jakarta saja kan. Jadi ada 4 daerah yang akan kami lihat, yakni Silangit, Banyuwangi, Beitung dan Labuhan Bajo," kata Dendy.

Dia mengatakan, akan berbicara lebih lanjut dengan PT Angkasa Pura (AP) II terkait CIQ, sebagai upaya mendorong Bandara Banyuwangi menjadi bandara Internasional.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA