"Terkait pelarangan ini, sudah kami sosialisasikan ke seluruh perusahaan transportasi," kata AKP Samirin.
Merdeka.com, Banyuwangi - Keculai truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dan sembako, dilarang masuk ke Banyuwangi, Jawa Timur, pada lima hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah atau H-5 Lebaran 2016.
Sebab, pada rentan waktu tersebut, arus mudik dan balik di Tanah Blambangan ini diprediksi sudah mulai padat. Dan demi kelancaran dan kenyamanan arus mudik dan balik tersebut, semua truk tidak boleh beroperasi ke seluruh wilayah Banyuwangi.
"Terkait pelarangan ini, sudah kami sosialisasikan ke seluruh perusahaan transportasi. Jadi, jika nanti ada yang masih membandel, akan kita tindak tegas," kata Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP Samirin, kamis (30/6).
Pelarangan ini sendiri, lanjut dia, sebagai tindak lanjut atas terbitnya Surat Edaran (SE) Dirjen Perhubungan yang melarang truk beroperasi, mulai H-5 sampai dengan H+3.
"Namun, larangan ini tidak berlaku untuk truk pengangkut BBM dan sembako. Sebab, menjelang lebaran, kebutuhan masyarakat terhadap BBM dan Sembako sangat tinggi," ujarnya.
Sementara itu, sejak H-7 lebaran kemarin (29/6), arus mudik di Banyuwangi sudah terpantau padat, khususnya jalur mudik via kapal laut. Pada Rabu kemarin, di Pelabuhan Ketapang, 33 unit kapal yang dioperasikan dengan 167 trip, sudah berhasil menyeberangkan 17.817 pemudik. Jumlah ini naik 2 persen dibanding H-7 tahun sebelumnya (2015).
Untuk kendaraan roda dua atau motor yang dibawa pemudik, tahun ini turun 23 persen dari tahun lalu. Tahun ini, jumlah motor yang naik kapal laut mencapai 732 unit. Sedangkan tahun lalu tembus 951 unit. Sementara kendaraan roda empat, tahun ini ada 3.401 unit. Turun 1 persen dibanding tahun lalu, yaitu 3.428 unit mobil.
Di Pelabuhan Gilimanuk, Bali yang mengoperasikan 41 unit kapal dengan 170 trip, telah menyeberangkan 33.618 penumpang ke Pelabuhan Ketapang. Angka ini turun 26 persen dari tahun lalu, yang mencapai 45.419 orang. Untuk kendaraan roda dua, tahun ini turun 21 persen, yaitu dari 8.883 unit motor di Tahun 2015 turun 7.058 unit di 2016 ini.
Sedangkan untuk kendaraan mobil, turun 25 persen. Tahun 2015 mencapai 5.428 unit dan di tahun ini hanya 4.060 unit.