1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Selamatkan terumbu karang, nelayan Bangsring diganjar Kalpataru

"Alhamdulliah hari ini kami diundang oleh Kementrian Lingkungan Hidup, untuk mendapatkan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo," kata Ikhwan.

Nelayan Bangsring dapat Kalpataru dari Presiden. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 02 Agustus 2017 14:20

Merdeka.com, Banyuwangi - Presiden Jokowi memberikan penghargaan Kalpataru kepada Kelompok Nelayan Samudra Bakti pengelola Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi. Penghargaan ini diberikan Jokowi kepada Ketua Kelompok Nelayan Samudra Bakti Ikhwan Arief dalam acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup di Jakarta, Rabu (2/8).

Penghargaan ini merupakan apresiasi karena nelayan pengelola Bangsring telah menjadi pioner untuk menyelamatkan terumbu karang. Padahal, semua nelayan di Bangsring sebelumnya merupakan mantan pengebom ikan menggunakan potasium yang bisa merusak terumbu karang.

Ikhwan Arief mengatakan, bagaimana perjuangan menyadarkan para nelayan agar tidak lagi mencari ikan hias dengan potasium, karena sudah turun temurun dilakukan sejak tahun 1970-an. Baru pada tahun 2007 atau 38 tahun kemudian, secara perlahan nelayan mulai mau melakukan transplantasi terumbu karang.

"Tapi saat itu anggotanya masih sedikit, banyak yang ngancem karena dianggap mengganggu mata pencaharian mereka," ujar pria yang juga mantan pengebom ikan ini.

Ikhwan diuntungkan karena sebagai keluarga nelayan dan juga sebagai nelayan. Selain itu, tingkat pendidikan Ikhwan juga lebih tinggi hingga S2, dibandingkan nelayan lain. Dari situ, dia berupaya mengkampanyekan konservasi terumbu karang dengan menitip pesan melalui kotbah-kotbah di Masjid setiap Jumat.

"Jadi bahasa yang digunakan bahasa nelayan, termasuk sifat dan cara bersikap. Karena demi mencari sesuap nasi mereka rela mati. Kami yakinkan tidak akan ganggu, justru membantu pendapatan," ujar pria lulusan Unisma Malang ini.

Mulanya, anggota kelompok Samudera Bhakti hanya 20 orang, namun setelah mendapat penghargaan dari pemerintah daerah, provinsi, hingga kementrian, para nelayan yang mulanya tidak mau bergabung mulai sadar. Saat ini, jumlah nelayan mantan pengebom ikan yang beralih menjadi pegiat konservasi seluas 15 hektar luasan laut sebanyak 200 nelayan.

Beberapa penghargaan yang sudah diperoleh nelayan Bangsring di antaranya, Juara I Pokmaswas Kabupaten Banyuwangi tahun 2010. Juara 1 Nasional Desa Percontohan Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2013. Penyuluh Perikanan Swadaya Terbaik dari Menko Bidang Kemaritiman Tahun 2015. Ikhwan sendiri juga mendapatkan juara 1 nasional sebagai Pemuda Pelopor Bidang Kelautan dari Kemenpora tahun 2013. Dan saat ini, mereka mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Presiden Jokowi.

"Alhamdulliah hari ini kami diundang oleh Kementrian Lingkungan Hidup, untuk mendapatkan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo, dalam kategori kelompok nelayan peduli lingkungan," ungkap Ikhwan Arief.

Saat ini, jumlah transplantasi terumbu karang yang sudah ditanam di dasar laut oleh nelayan sudah mencapai ribuan. Nelayan Bangsring juga telah menanam sebanyak 500 apartemen ikan sebagai sarang bertelur. Tidak hanya itu, puluhan ikan hiu juga telah diselamatkan melalui klinik ikan hiu yang dimilikinya. Bila wisatawan yang bersnorkeling di Bangsring Underwater, maka akan melihat ribuan ikan berkumpul di zona konservasi.

Penerimaan penghargaan ini, didampingi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga terus mendukung upaya para nelayan melakukan konservasi. Tahun lalu, Pemkab Banyuwangi juga telah menggelar festival di Bangsring Underwater untuk ruang edukasi dan mengenal biota terumbu karang di sana.

Pemkab Banyuwangi pun mendukung penuh pengembangan destinasi wisata "Bangsring Underwater". Promosi-promosi dilakukan, termasuk melalui festival. Tamu-tamu kehormatan dari ketua Mahkamah Agung, menteri, anggota DPR, hingga kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia diajak mengunjungi destinasi tersebut. Infrastruktur akses ke lokasi juga akan dibenahi secara bertahap.

"Setiap bulan wisatawan yang datang sebanyak 30 – 70 ribu orang. Otomatis, pendapatan nelayan meningkat karena mendapatkan dua penghasilan, baik dari menangkap ikan di laut maupun wisata," kata Ikhwan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yang turut hadir dalam acara pemberian penghargaan, berterima kasih kepada para nelayan yang telah memberikan sumbangsih nyata terhadap masyarakat Banyuwangi.

"Ini adalah bentuk partisipasi rakyat dalam memajukan daerah. Apalah arti pemerintah tanpa peran masyarakat. Semoga penghargaan ini menjadi inspirasi bagi kelompok masyarakat lainnya untuk bersama-sama berkontribusi bagi Banyuwangi," kata Bupati Anas.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA