1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Sempat terdengar suara ledakan sebelum api berkobar di KMP Labitra Adinda

"Saya tidak berpikir naik ke lantai 2 lewat tangga karena api dari bawah tangga. Tangganya banyak api".

Petugas damkar dan aparat keamanan berupaya memadamkan api KMP Labitra Adinda. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 17 Mei 2018 18:38

Merdeka.com, Banyuwangi - Salah satu penumpang kapal penyeberangan yang terbakar di Selat Bali, KMP Labitra Adinda, bernama Ahmad Jazuli (52) mengaku mendengar suara ledakan sebelum api berkobar.

Ketika kapal berada di tengah laut, dia tertidur sendirian di dalam mobil yang diparkir di deretan mobil pribadi paling belakang. Jazuli dibangunkan bunyi ledakan di mesin di belakang mobilnya, seketika dia melihat api berkobar, sekitar pukul 14.00 WIB.

Dia sempat memajukan mobil sebisanya, lalu menaiki truk, dan memasuki lantai 2 kapal melewati pagarnya. Jazuli harus berjuang keras naik ke lantai 2 karena gelombang sedang tinggi dan angin cukup kencang.

"Saya tidak berpikir naik ke lantai 2 lewat tangga karena api dari bawah tangga. Tangganya banyak api," kata driver taxi online di Bali kepada Merdeka Banyuwangi, Kamis (17/5).

Niat Jazuli dan keluarga pergi ke Kelurahan Lateng, Kota Banyuwangi, Jawa Timur untuk bertakziah harus pupus karena peristiwa kebakaran kapal tersebut. Namun beruntung dia bersama 17 penumpang lain, 12 anak buah kapal (ABK) serta seorang nahkoda kapal selamat, meski masih ada 5 truk, 5 tronton, dua sepeda motor yang belum berhasil dikeluarkan.

"Waktu di laut tadi di ruangan itu penuh asap. Hidung ditutup apa, tangan tidak bisa, baju, lengan, tidak bisa," kata Jazuli.

KMP Labitra Adinda sendiri telah berhasil didaratkan di Pantai Ketapang yang berjarak 1 kilometer dari Pelabuhan Ketapang. Petugas pemadam kebakaran dan aparat keamanan tengah berusaha memadamkan api yang belum sepenuhnya padam hingga malam.

Proses evakuasi penumpang melibatkan KMP Maritim II yang saat kebakaran berada di dekat KMP Labitra Adinda. Namun ABK kapal memilih tetap di Labitra dan berusaha memadamkan api walau posisi masih di tengah laut.

Tim Badan Sar Nasional (Basarnas) kemudian datang dan mengevakuasi ABK karena api sudah tidak terkendali.

Komndan Tim operasi penanganan kebakaran KMP Labitra Adinda, Brian Gautama, mengatakan upaya evakuasi ABK cukup sulit terkendala gelombang tinggi dan angin kencang.

"Ketika air datar, baru kapal kami tempelkan dan melakukan evakuasi," kata anggota Basarnas Ketapang itu.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Kebakaran
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA