"Salah satu inovasi yang dilakukan kepala desa adalah mobil ambulance dengan bak terbuka," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menilai inovasi daerah harus menekankan pada kebutuhan masyarakat yang tepat. "Jangan sampai setiap ganti kepemimpinan, inovasi hanya berganti casing saja. Namun harus diciptakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, local wisdom," ujar Anas dalam seminar nasional pembangunan inovatif, pemimpin kreatif dan daerah kompetitif di Gedung Bappenas, Rabu (11/1).
Ia meyakini setiap daerah memiliki masalah sama. Masalah utama dalam pemerintah daerah adalah soal demografi dan aksesibilitas serta kesenjangan antara nasional dan daerah.
Sebagai wilayah terluas di Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mencari cara agar pembangunan daerah dapat dijangkau oleh semua. Salah satu inovasinya adalah Smart Kampung yang direspons positif oleh berbagai pihak.
Smart Kampung telah menjadi gerbang bagi inovasi-inovasi lain di tingkat desa. Kini kepala desa mulai aktif membuat inovasi yang memudahkan masyarakat mengakses pelayanan publik.
"Salah satu inovasi yang dilakukan kepala desa adalah mobil ambulance dengan bak terbuka," kata Anas.
Ambulance ini adalah bentuk inovasi kepala desa yang dibutuhkan masyarakat. Beberapa desa di Banyuwangi memiliki jarak yang jauh dari fasilitas kesehatan. Untuk mengatasi hal itu desa berinisiatif menyediakan mobil pikap yang disulap menjadi mobil ambulance.
"Saya sempat heran, kenapa menggunakan mobil bak terbuka sebagai ambulance. Alasannya ternyata cukup lucu, kalau mobil tertutup panas pak bupati," ujar Anas mengulang kata-kata warganya.
Anas mengatakan hal-hal semacam inilah yang harus dipahami dalam membuat inovasi bagi pembangunan daerah. Optimalkan sumber daya desa serta aparaturnya. Pembangun tidak akan bertahan tanpa adanya pemahaman mengenai kearifan lokal di tempat tersebut.
"Pembangunan harus mengajak masyarakat karena mereka yang paham betul apa yang dibutuhkan. Inovasi apa yang harus dihasilkan sesuai dengan ciri masyarakat tesebut," kata dia.