1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Sore ini, Tour de Banyuwangi Ijen dilaunching di Kemenpar

Tour de Banyuwangi Ijen akan digelar pada Mei 2016 di Kabupaten Banyuwangi

©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Senin, 28 Maret 2016 15:40

Merdeka.com, Banyuwangi - Kementerian Pariwisata ‎melaunching Tour de Banyuwangi Ijen di Kantor Kemenpar Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (28/3) sore. Tour de Banyuwangi Ijen akan digelar pada Mei 2016 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Acara launching ini diagendakan berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. Acara ini langsung dibuka Menteri Pariwisata Arief Yahya yang didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dari pantauan merdeka.com, seluruh panitia tengah mempersiapkan seluruh perlengakapan acara launching. Dari informasi yang dihimpun dari panitia pelaksana, Menteri Arif Yahya akan tiba di lokasi sekitar pukul 15.50 WIB.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) diwarnai dengan balap sepeda yang telah menjadi agenda rutin Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI). Acara akan digelar pada 11-14 Mei mendatang. ITdBI telah mendapatkan peringkat ”excellent” dari UCI yang menjadikan ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia. ITdBI yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2012 ini menjadi salah satu perwujudan konsep pariwisata berbalut olahraga (sport tourism) yang kini getol digiatkan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Sport tourism cukup efektif meningkatkan kunjungan wisatawan dan awareness calon wisatawan terhadap potensi destinasi alam dan budaya Banyuwangi. Ajang olahraga digelar di tempata atau melintasi destinasi alam dan budaya, sehingga menarik perhatian wisatawan. Kami menggelar sejumlah ajang sport tourism secara rutin dalam beberapa tahun terakhir. Selain ITdBI, tahun ini ada BMX International (2-3 April), Festival Arung Jeram (16-17 April), Underwater Festival (21-22 Mei), Kite and Wind Surfing Competition (20-21 Agustus), dan International Run (9 Oktober),” ujar Anas.

Terdapat tiga poin pasar yang membuat sport tourism cukup efektif mendorong kunjungan wisatawan. Pertama, kunjungan dari peserta dalam dan luar negeri yang mengikuti ajang olahraga berbalut wisata tersebut.

"Tim yang datang pasti bawa rombongan. Mereka menginap dan belanja dalam jumlah cukup besar. Misalnya, ITdBI yang dihadiri ratusan peserta yang terdiri atas pembalap dan rombongannya dari puluhan negara," lanjut Anas.

Kedua, pasar wisatawan penggila olahraga yang datang untuk menyaksikan ajang tersebut digelar. Penggila sepeda yang menyerbu Banyuwangi saat ITdBI mencapai ribuan.

"Kalau Anda tak pesan hotel sekarang, saya jamin saat penyelenggaraan ITdBI Mei mendatang tidak akan bisa dapat kamar,” jelas Anas.

Ketiga, lanjut dia pasar calon wisatawan yang terkena dampak pemasaran dari ajang sport tourism yang digelar. Saat ajang digelar di destinasi wisata, bakal banyak foto dan cerita yang dibuat oleh peserta, pengunjung, maupun promosi di media sosial serta media massa.

Terkait ITdbI, ujar Anas, ditargetkan akan ada 20 tim luar negeri yang terlibat dan tak kurang peserta dari 29 negara yang akan ambil bagian dalam kompetisi ini. Sejumlah tim papan atas Asia dipastikan turut bertanding, di antaranya; Pishgaman Giant Team, Skydive Dubai Al Ahli, dan Tabriz Shadari Team yang merupakan juara 1, 2, 3 Asia.

"Pembalap daratan Eropa pun telah memastikan akan berlaga di ITdBI. Timnas San Marino dan Tim Nasional Irlandia sudah konfirmasi. Pebalap dari Benua Amerika juga dipastikan hadir. Tim luar negeri yang memastikan berlaga hingga sekarang ada 12 tim,” ungkap Anas.

ITdBI 2016 terdiri atas empat etape sepanjang 567 kilometer. Rute ini ditempuh dengan melintasi berbagai destinasi wisata, mulai wisata pantai, perkebunan, sentra pertanian, city tour, hingga kaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru alias ”Blue Fire”-nya. Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen adalah salah satu tanjakan terekstrem di Asia karena berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan 45 derajat, di atas tanjakan di Malaysia yang hanya berkisar 1.500 mdpl.

Anas menambahkan, pariwisata digenjot karena terbukti ikut mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Banyuwangi melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta per orang per tahun (2010) menjadi Rp 33,6 juta (2014), dan pada 2015 diprediksi menembus Rp 38 juta. Pendapatan per kapita Banyuwangi berhasil melampaui sejumlah kabupaten/kota di Jatim yang sebelumnya selalu di atas Banyuwangi.

"Sektor wisata juga menjadi pengungkit sektor lain seperti infrastruktur. Tahun ini target pembangunan dan perbaikan jalan kami sepanjang 800 kilometer. Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Di beberapa destinasi, tahun ini kami bangun dan perbaiki aksesnya seperti di Pantai Bangsring dan Teluk Hijau," ujarnya.

(MH/MA)
  1. Tour de Banyuwangi Ijen
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA