“Mungkin persiapannya kemarin kan ada Tour de Siak di Pekanbaru. Mungkin saya pemanasannya 4 hari di sana," kata Jamalidin.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pebalap Indonesia Jamalidin Novardianto dari PGN Road Cycling Team berhasil merebut jersey hijau atau juara sprinter dalam etape terakhir International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018, Sabtu (29/9). Sejak melewati garis finish di atas Gunung Ijen, senyumnya selalu mengembang mengingat jersey hijau yang tahun lalu sempat didapatnya namun terebut di etape 4, kini berhasil direbutnya kembali juga pada etape 4.
Saat menjadi juara etape 2 sebelumnya, Kepada Merdeka Banyuwangi dia akui targetnya tahun ini memang untuk mendapatkan jersey hijau ITdBI. Kesertaannya dalam Tour de Siak, Provinsi Riau, pertengahan Septermber lalu, dijadikannya sebagai pemanas dan persiapan menghadapi ITdBI.
“Mungkin persiapannya kemarin kan ada Tour de Siak di Pekanbaru. Mungkin saya pemanasannya 4 hari di sana. Dan saya memang punya terget sendiri di ITdBI ini,” ujarnya saat itu.
Kini dia berhasil memenuhi target itu dan berdiri di podium mengenakan jersey hijau dan udeng Banyuwangi yang juga berwarna hijau di kepalanya. Berhasil mengumpulkan 24 poin sprint, Jamalidin berhasil menggeser pesaing-pesaing terberatnya seperti Ewart Jesse dari Team Sapura Cycling Malaysia, Zenovich Mathew dan Culey Marcus dari Saint George Continental Cycling Team Australia.
“Perasaannya senang sekali, saya kali ini mendapatkan green jersey setelah tahun lalu saya gagal mempertahankannya di stage terakhir, mimpi saya akhirnya datang juga tahun ini,” kata Jamalidin.
Dia mengakui ketangguhan lawannya kali ini, terutama Zenovich yang menjadi lawannya juga tahun lalu yang dikatakannya memiliki kecepatan dan daya tahan yang sangat bagus. Tergetnya untuk tour-tour selanjutnya adalah meraih jersey kuning atau juara umum semua etape.
Menurut Jamalidin etape 4 sepanjang 127,2 kilometer merupakan yang terberat dari lintasan etape-etape sebelumnya dalam ITdBI 2018. Jalan cukup landai dari start di Pasar Sarongan di Kecamatan Pesanggaran
hingga 100 kilometer, dan naik dengan tanjakan hors category (HC) hingga finish di ketinggian 1.900 mdpl.
Spesialis sprint itu bercerita sempat break away atau melepaskan diri dari rombongan di kilometer 10, namun akhirnya kembali tertangkap masuk ke rombongan di kilometer 100. Namunpun begitu, sebelum masuk
kembali ke rombongan saat jalan mulai menanjak, Jamalidin sudah berhasil mengumpulkan poin-poin sprint-nya hingga meraih jersey hijau. Dia juga berhasil menjadi satu-satunya pebalap Indonesia yang menjadi juara di kelas internasional.
“Rasanya bangga bisa mewakili Indonesia di podium Tour de Banyuwangi Ijen ini. Harapannya ITdBI tahun depan terus ada dan saya bisa mempertahankan jersey hijau saya ini,” ujarnya.
Jamal Hibatullah kawan setim Jamalidin berhasil meraih jersey merah putih atau pebalap Indonesia terbaik dalam 2 etape terakhir. Jamal telah menguasai jersey merah putih 2 tahun terakhir. Bila tahun lalu dia memenangkannya bersama KFC Cycling Team, tahun ini dia berjuang bersama PGN Road Cycling Team.
“Termasuk paling bagus di Indonesia ya Tour de Ijen ini, masyarakatnya welcome jalannya bagus, panitianya sudah profesional,” kata Jamal.