1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Staf Ahli Menkominfo bilang target kerja tak tercapai bukan hoaks

"Termasuk prediksi cuaca, sudah menggunakan teknik untuk memprediksi ternyata tidak tepat, juga buka termasuk hoaks," kata Henri.

Staf Ahli Menkominfo Henri Subiakto. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Kamis, 11 Oktober 2018 13:42

Merdeka.com, Banyuwangi - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Bidang Komunikasi dan Media Massa Henri Subiakto mengatakan target kerja yang dijanjikan seseorang tidak bisa dibilang hoaks meski belum tercapai. Hal itu disampaikannya di depan ribuan pelajar dan mahasiswa dalam acara pembacaan deklarasi gerakan media bermartabat untuk pemilu berkualitas di Gedung Kesenian dan Kebudayaan (Gesibu) Taman Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (10/10).

Sebelumnya muncul tudingan Presiden Joko Widodo melakukan hoaks karena banyak janji kampanye pemilu tahun 2014 yang belum ditepatinya hingga sekarang. Tudingan itu muncul setelah tertangkapnya aktivis Ratna Sarumpaet oleh kepolisian dengan tuduhan penyebaran informasi palsu atau hoaks.

"Kalau orang sudah tentukan target, target tidak tercapai itu bukan hoaks. Termasuk prediksi cuaca, sudah menggunakan teknik untuk memprediksi ternyata tidak tepat, juga buka termasuk hoaks," kata Henri.

Dia juga menjelaskan perbedaan persebaran informasi saat kampanye dahulu dimana informasi hanya bisa didapat melalui berita dan zaman sekarang dimana informasi bisa didapatkan dari mana saja. Henri mengatakan informasi saat ini tidak hanya disebarkan oleh jurnalis saja, melainkan oleh semua orang.

"Sekarang semua orang bisa bikin berita, penjahat, teroris, maling, semua bisa bikin berita. Karena semua orang bisa, maka banyak muncul berita palsu atau hoaks," ujarnya.

Henri mengatakan pihaknya berharap generasi milenial Banyuwangi berhati-hati pada penyebaran informasi dan mengecek kebenarannya terlebih dahulu sebelum mempercayai dan membagikan. Dikatakannya pengertian hoaks adalah pesan yang dibuat dengan sengaja, tanpa hak, lewat manipulasi fakta, berupa foto, video, cerita, atau berita dengan tujuan mengelabui orang banyak seakan-akan itu benar.

Informasi yang perlu diwaspadai terutama kabar yang dibagikan melalui gawai. Pasalnya masyarakat Indonesia telah banyak yang tergantung pada gawai dan hanya tahan 7 menit lepas dari gawai. Setelahnya mereka sudah pasti mencari gawainya untuk mengakses berbagai aplikasi dan konten.

"Kalau ada informasi yang bikin anda marah, benci, terprovokasi, dan terdorong untuk bermusuhan, bisa jadi itu hoaks. Kalau media jelas insyaallah kredibel," kata Henri.

Dalam acara yang menghadirkan budayawan Sujiwo Tedjo itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga sempat menyampaikan kampanye bermedia yang baik. Dia mengatakan informasi yang benar dan positif akan menularkan semangat positif juga kepada banyak orang lain.

"Mari bersama melawan hoaks untuk pemilu yang bermartabat. Dan mari kita pilih pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyat," kata Anas.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA