Padahal sebelumnya Anas membuka tiga event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 di Taman Blambangan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, bukan tipikal pemimpin; Jika selesai aktivitas hari ini, selesai pula pekerjaannya hari itu juga. Rasa tanggung jawab dan keingintahuan atas prestasi warganya kerap ditunjukkan.
Seperi Sabtu malam (9/4) kemarin misalnya. Usai membuka tiga event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 di Taman Blambangan, bersama Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli pada pagi harinya, aktivitas Anas tidak berhenti pagi itu saja.
Meski gelar Festival Sego Cawuk, Agro Expo dan Art Week selesai dibuka, kemudian mendampingi Menteri Rizal Ramli mendampingi Penyerahan Kartu BPJS Ketenagakerjaan dan Kredit Usaha Rakyat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pelabuhan Muncar, malam harinya Anas masih menyempatkan diri melihat-lihat aktivitas di Art Week.
Di gelar Festival Art Week ini, ada berbagai macam produk berbahan kelapa di pamerkan. Juga ada pembuatan batik Banyuwangi, kemudian ada pentas fashion dan lain sebagainya.
Anas datang ke lokasi Art Week bersama istrinya, Ipul Fiestiandani. Mantan anggota MPR termuda ini, meninjau satu per satu lapak-lapak pameran yang berada di sekitar Taman Blambangan tersebut.
Seperti saat meninjau lapak pembuatan batik Banyuwangi ini misalnya. Banyak hal yang dia tanyakan. Sementara sang istri tercinta, setia menemani sang sumi yang asyik ngobrol dan melihat-lihat produk-produk masyarakat Banyuwangi di Art Week.
"Kalau begini ini, sampai berapa lama selesainya?' tanya Anas pada si pembatik, yang tengah asyik beraktivitas.
Menurut Anas, event Banyuwangi Art Week ini, bagian dari upaya pemerintah daerah mengenalkan produk kerajinan khas yang menjadi andalan the Sunrise of Java. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dn industri kecil menengah (IMK) menjadi penopang perekonomian Bumi Blambangan.
Jumlah UMKM di Banyuwangi, saat ini mencapai 296.000 unit, dengan total 501.379 tenaga kerja. Kucuran kridit dan perbankan ke sektor UMKM juga tembus angka Rp 1 triliun per lima tahunnya.
"Sektor ini menjadi salah satu penyangga perekonomian Banyuwangi. Saat ini, kami tengah membangun digital market place, untuk memasarkan produk-produk unggulan kami. SDM penunjang juga terus kami bina dan kembangkan," tandasnya.