Meski banyak tantangan, Anas optimis dengan doa dan kerja keras akan mampu mengatasinya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Ribuan warga Banyuwangi menggelar doa bersama pada malam Tahun Baru, Sabtu (31/12). Para pejabat, tokoh agama, kiai, habib dan ribuan jamaah memadati alun-alun Blambangan untuk bermunajat meminta keberkahan bagi Banyuwangi untuk menghadapi tahun depan.
Dalam malam refleksi akhir tahun dan doa bersama tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menguraikan tantangan yang akan Banyuwangi hadapi di tahun mendatang. Di antaranya adalah lonjakan angka pengangguran.
"Saat ini, banyak tenaga kerja asal Banyuwangi yang dulunya kerja di luar kota, namun karena banyak pabrik yang tutup ataupun pindah, akhirnya kembali lagi ke Banyuwangi. Tentu, ini menjadi tantangan baru, di tengah lapangan pekerjaan yang terbatas dan angkatan kerja semakin meningkat," papar Bupati Anas.
Meski demikian, lanjut Anas, masyarakat Banyuwangi hendaknya tetap optimis dalam menghadapinya. "Tantangan memang semakin dinamis, tapi dengan kerja keras dan doa kita semua, kami optimis bisa melawatinya," ungkapnya.
Anas menguraikan langkah yang akan ditempuh oleh Kabupaten Banyuwangi, yaitu dengan meningkatkan daya saing. Untuk itu, ada tiga langkah yang akan ditempuh. "Pertama yang akan dilakukan adalah penguatan SDM. Di antaranya, mengentas anak putus sekolah, pemberdayaan perempuan dan pemuda, dan pelatihan ekonomi kreatif berbasis komunitas," urai Anas.
Anas membeberkan peningkatan daya saing lulusan SMK akan dibekali dengan ketrampilan. Pemkab, lanjut dia, akan mengkolaborasikan ratusan pelatihan yang diadakan pemkab dengan melibatkan peserta pelajar SMK/SMA. "Siswa SMK setelah lulus akan dapat ketrampilan lebih untuk.bekal dia nanti," jelasnya.
Langkah kedua, lanjut Anas, adalah dengan pembangunan infrastruktur. "Irigasi, jalan dan berbagai transportasi terus kita tingkatkan. Bandara juga akan terus dikembangkan. Insyallah Maret tahun depan sudah ada direct flight Banyuwangi-Jakarta," paparnya.
Sentuhan Teknologi Informasi menjadi langkah selanjutnya untuk meningkatkan daya saing dan menunjang pelayanan publik. "Tahun depan, jaringan fiber optic akan kami selesaikan hingga bisa menjangkau separuh desa di Banyuwangi," terangnya.
Akan tetapi, sambung Anas, semua langkah tersebut harus didukung dan didoakan oleh semua elemen masyarakat. "Kerja keras yang kami lakukan ini, tak akan berhasil tanpa dukungan dan doa rakyat Banyuwangi. Oleh karena itu, doa panjenengan semua adalah kunci dari kesuksesan Banyuwangi ini," ujarnya.
Hadir dalam malam refleksi akhir tahun tersebut sejumlah tokoh agama. Seperti KH. Hisyam Syafaat, KH. Masykur Ali, KH. Abdul Ghofar, KH. Toha Mutoha, KH. Muafiq Amir, dan beberapa ulama lainnya. Dalam tausiyahnya, para kiai tersebut mengajak warga Banyuwangi untuk menjaga kerukunan.
"Tetap jaga kebersamaan dan kerukunan, jangan sampai ada konflik sosial. Jangan main hakim sendiri, jika terjadi sesuatu yang menyimpang, laporkan ke pihak berwajib," papar KH. Hisyam Syafaat.
Sementara itu, puncak acara diisi dengan pengajian dan doa KH. Muzakki Syah pimpinan Pondok Pesantren Al Qodiri Jember beserta istri, Nyai Hajah Halimah.