"Padahal RSAL telah membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat umum, terutama untuk pelayanan kesehatan lanjutan," kata Nelandra.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya melakukan penandatanganan MOU kesepakatan bersama denga Pemkab Banyuwangi dan RSUD Blambangan. Pihaknya ingin menunjukkan bahwa rumah sakit TNI AL juga terbuka untuk masyarakat umum.
"Selama ini, mindset masyarakat menganggap RSAL hanya melayani prajurit saja, padahal RSAL telah membuka pintu seluas-luasnya bagi masyarakat umum, terutama untuk pelayanan kesehatan lanjutan," ujar Kepala RSAL dr Ramelan Surabaya, Nelandra, di Pantai Solong, Banyuwangi, Sabtu (7/10).
Kedatangan rombongan RSALke Banyuwangi tidak hanya untuk melakukan kerjasama, pihaknya sekaligus ingin turut serta menyemarakkan Banyuwangi Festival tahunan yang sedang berlangsung.
"Kerjasama ini tidak terbatas pada pelayanan kesehatan lanjutan saja, namun juga transfer pengetahuan, agar terjadi sinergi perkembangan ilmu antar pemberi layanan kesehatan," kata Laksamana Pertama TNI ini.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Banyuwangi telah berupaya memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin untuk masyarakat. Salah satunya dengan mendirikan UGD Kemiskinan di setiap desa.
"Karena problem orang sakit bukan hanya dalam urusan biaya. Tapi juga antara rumah dengan rumah sakit, maka UGD kemiskinan siap mengantar warga yang sakit," tukasnya.
Saat ini, Anas juga berupaya untuk mengajukan kepada Kampus Universitas Airlangga di Banyuwangi agar segera membangun fakultas kedokteran. Tidak hanya itu, Anas juga sedang menargetkan Banyuwangi memiliki rumah sakit tanpa kelas dengan pelayanan modern.
"Kita sedang membangun rumah sakit tanpa kelas, dengan pelayanan modern. Target kami selesai di tahun pertengahan 2018. Rumah singgah juga sudah kita bangun di dekat unair, kita siapkan, ada makanan bagi keluarga," katanya.
Selain itu, Anas juga akan mengatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) tentang pemberian bantuan kepada keluarga yang menunggu saudara yang sakit di rumah sakit.
"Kami juga akan atur Perbub, untuk memberikan uang antara Rp 25-50 ribu keluarga yang menunggu akan disubsidi sebagai pengganti, karena selama menunggu mereka tidak bekerja," ujar dia.