Langkah ini dilakukan sebagai cara untuk menarik jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, secara terbuka mengundang investor jika ingin berinvestasi di sektor wisata. Bahkan pihaknya juga menawarkan pihak swasta jika ada yang ingin mengelola aset milik daerah dengan sistem sewa berjangka minimal lima tahun di villa dan resort milik pemerintah kabupaten.
"Kami mengundang pihak swasta jika tertarik untuk mengelola aset pariwisata kami. Demi membangun Banyuwangi menjadi destinasi wisata yang menarik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat ditemui di Villa Using di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (22/2).
Langkah ini dilakukan sebagai cara untuk menarik jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke Banyuwangi. Anas mengakui untuk mengelola aset wisata pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Apalagi dana yang dimiliki pemerintah kabupaten sebagian besar dialokasikan bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Anas mengklaim sistem sewa berjangka yang telah dilakukan di Hotel Blambangan ini menguntungkan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, karena mampu menyerap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 350 juta per tahun belum termasuk PPN 10 persen.
Rencananya dalam waktu dekat ini, Villa Using dengan luas 7600 meter persegi yang terletak di Desa Kemiren, Glagah, juga akan disewakan kepada pihak swasta untuk dikelola. "Kalau kita yang mengelola bisa-bisa mangkrak, gak mungkin saya beli kasur King Koil ketika banyak rakyat saya yang masih susah makan," kata Anas.
Untuk investasi tanah, pihaknya membuka peluang bagi investor untuk mengelola tanah di Pulau Tabuhan yang akan dijadikan wisata pantai berbayar atau club beach. Pantai ini akan menjadi kawasan wisata alam yang diperuntukkan bagi kalangan jetset. Dengan luas kurang lebih lima hektare, Pulau Tabuhan akan didesain menjadi destinasi wisata private bagi pengunjungnya. Jadi pengunjung bisa dengan bebas berbikini di tempat ini
Menurut Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Samsudin, sudah ada tiga negara yang tertarik untuk berinvestasinya, diantaranya Singapura, Maladewa dan satu negara yang tidak disebutkannya, "Yang satu negara ini saya lupa dari mana, harus buka adata dulu," kata dia.
Namun walau begitu Samsudin mengatakan, baik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan investor masih melakukan penjajakan. Ia ingin investor terpilih juga memiliki kualifikasi memiliki jaringan luas serta berpengalaman dalam mengembangkan promosi wisatanya.