Melalui gerakan membersihkan sampah usai acara bisa memberi edukasi agar masyarakat membiasakan diri bertanggung jawab dengan sampahnya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Acara Banyuwangi Bersholawat berlangsung lancar. Puluhan ribu orang berkumpul memadati Stadion Diponegoro, Banyuwangi, untuk melantunkan Sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Kadir Assegaf. Usai acara berlangsung sekitar 22.00 WIB ini, ada sekolompok pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sempat membersihkan sampah yang tertinggal.
"Kami tidak ingin citra sholawat yang mulia ini, ternodai oleh sisa sampah yang berserakan di lapangan, jadi kami secara spontan bersama rekan-rekan dari IPNU dan IPPNU Banyuwangi bergerak memunguti sampah di lapangan," ujar koordinator gerakan Awang Nuryaddin, Selasa (20/12) malam.
Aksi bersih sampah ini diikuti sekitar 30 orang pemuda IPNU dan IPPNU Banyuwangi. Mereka membawa kain yang dibentangkan dua orang untuk menampung sampah dengan berkeliling di area stadion.
Awang berharap melalui gerakan membersihkan sampah usai acara, bisa memberi edukasi agar masyarakat membiasakan diri bertanggung jawab dengan sampahnya masing-masing. Agar kebersihan tetap terjaga.
"Di dalam Agama Islam, kebersihan itu sebagian dari iman. Jadi IPNU sebagai organisasi pelajar yang beragama Islam harus memberikan contoh dan juga mempraktikkan hal tersebut," kata Awang.
Hal ini mendapat apresiasi dari para petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi. "Kalau semua pengunjung bertanggung jawab pada sampahnya, pasti Banyuwangi akan semakin bersih," ujar salah seorang petugas, Habibi.