Ide ini bermula dari keprihatinan sejumlah warga melihat tetangga yang tidak memiliki rumah maupun pemilik rumah yang tidak layak huni.
Merdeka.com, Banyuwangi - Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, melakukan bedah rumah kepada tiga warganya. Dana renovasi dikumpulkan dari hasil patungan. Lalu secara gotong royong warga desa membangun dan memperbaiki tiga rumah milik tetangganya yang kurang mampu.
Menurut warga desa, bedah rumah ini murni bentuk kepedulian terhadap sesama. Selain sebagai bentuk dukungan terhadap program pengestasan kemiskinan dari Pemkab Banyuwangi.
Koordinator Bedah Rumah, Adnan Muhtar mengatakan, ide ini bermula dari keprihatinan sejumlah warga melihat tetangga yang tidak memiliki rumah, maupun pemilik rumah yang tidak layak huni. Akhirnya warga berinisiatif melakukan penggalangan dana.
"Kami door to door mendatangi rumah warga. Ternyata banyak yang antusias saat kami mengutarakan niat kami. Bantuan juga datang dari teman sekolah kami yang tinggal di luar Tegalsari. Bantuan bentuknya beragam, ada yang bantu dengan uang, bahan material. Alhamdulilah terkumpul dana Rp 25 juta," kata Adnan, Rabu (7/8).
Setelah dana swadaya terkumpul, warga pun bergotong royong memulai pembangunan. Bedah rumah secara swadaya dimulai dari pembangunan rumah untuk Suyanto. Bapak empat anak ini akhirnya memiliki rumah.
Sebab selama ini, bapak 54 tahun ini tinggal menumpang di rumah seorang penjual bakso. Setelah warga membangunkan rumah di atas tanah wakaf musola di Dusun Blokagung, Tegalsari. Kini Suyanto punya tempat tinggal. Rumah layak huni berdinding batako, beratap genteng cor, berjendela kayu dan lantai plesteran semen resmi jadi milik pria paruh baya ini.
"Saya terharu sekali, banyak warga membantu dan peduli dengan kami. Nanti kalau rumah ini sudah selesai, saya bisa tinggal di sini tidak harus menumpang lagi di rumah orang," ujar Suyanto.
Selanjutnya, setelah membangun rumah Suyanto, warga setempat juga bergotong royong memperbaiki rumah milik Juri (80) dan Sadiman (65). Tempat tinggal dua warga setempat ini diperbaiki agar menjadi rumah layak huni.
Sementara Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko yang mengetahui tindakan warga Karangdoro ini, ingin melihat secara langsung di lapangan. Orang nomor dua di Tanah Blambangan ini mengapresiasi rasa kepedulian warga terhadap sesama.
Pada kesempatan itu, Pemkab Banyuwangi juga menyerahkan sejumlah kelengkapan alat rumah tangga kepada tiga warga tidak mampu yang rumahnya dibangun dan direnovasi. Bantuan itu berupa kasur, karpet, selimut dan paket sembako.
"Masyarakat di Desa Karangdoro ini secara gotong royong berhasil membangun dan membedah tiga rumah warga yang tidak mampu. Ini sesuatu yang luar biasa dan patut dicontoh warga lain. Kalau semua warga seperti ini, maka kemiskinan di Banyuwangi bisa segera dituntaskan," kata Yusuf.
Tahun ini Pemkab Banyuwangi telah menganggarkan Rp 700 juta untuk Program Bedah Rumah bagi warga miskin. "Meski di APBD disiapkan, saya harap desa juga mengalokasikan anggaran bedah rumah bagi warga miskin, seiring peningkatan dana desa. Bila dikeroyok dan kita semua saling bergandeng-tangan, saya yakin masalah rumah tidak layak huni di Banyuwangi bisa segera tuntas," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wabup juga memerintahkan tim pemburu kemiskinan agar lebih aktif dan berkoordinasi menyelesaikan problem-problem masyarakat. Kepala desa bekerja sama dengan kecamatan harus mulai memiliki data-data riil tentang kondisi warganya.
"Secara bertahap, kepala desa harus atasi warga miskin yang rumahnya layak dibedah. Sekali lagi, perbaikan rumah warga miskin kami harap bisa di-cover dana desa, meski tidak semua. Untuk warga silakan melaporkan kepada desa atau camatnya. Nanti desa yang akan mengkoordinir," kata Yusuf.