Di bantaran sungai juga dibersihkan. Enak dilihat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi secara bertahap menjadikan bantaran sungai lebih bersih dan indah. Sejumlah bantaran sungai seperti Kalilo di Kelurahan Singonegaran, Kabat, Tukangkayu sudah dicat warna-warni.
Kondisi sungai dijaga kebersihannya menjadi spot selfie baru di Kota Banyuwangi. Mulai pagi sampai sore, akan banyak wisatawan datang.
Kondisi tersebut juga menjadi inspirasi petugas pengelola air di sejumlah kecamatan di Banyuwangi. Saat ini, ada tiga spot bantaran sungai yang coba dikemas menjadi destinasi wisata.
Sukarno, juru air Dam Gembleng Sungai Bomo, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi mengatakan sudah dua bulan ini Dinas Pengairan Banyuwangi bekerjasama dengan para Penjaga Pintu Air (PPA) membersihkan dan mengecat Dam Gembleng. Ke depannya, pusat irigasi yang mengaliri sekitar 1700-an hektare persawahan ini akan dijadikan destinasi wisata baru.
"Setiap hari Minggu di sini ramai. Sekalian dijadikan tempat wisata," ujar Sukarno kepada Merdeka Banyuwangi, Kamis (9/2).
Harapannya, setelah tempat irigasi sungai dijadikan tempat wisata, bisa mengajak masyarakat agar menjaga kebersihan. Serta malu buang air besar dan buang sampah di sungai.
"Masalahnya orang-orang buang sampah sulit dikendali, sering nimbunnya di sini. Buangnya malam," jelas Sukarno.
Selain di Dam Gembleng, beberapa sungai dan irigasi lain juga mulai dijadikan tempat wisata, seperti Dam Stail di Kecamatan Genteng, Dam Tugu di Kecamatan Kalipuro. "Kegiatan ini masih 30 persen. Dulu kan kotor, akhirnya saya bentuk. Dulu sedimennya juga tebal, kotor. Kemudian temen-temen kerjabakti setiap hari," jelas Soemali Koordinator Eksploitasi Air Irigasi (Koreg) Wilayah Rogojampi.
Sebelum dicat dan dibersihkan, Dam Gembleng kata Soemali rawan menjadi tempat maksiat, begal dan miras. Namun sekarang sudah bisa diatasi dengan membuat Dam Gembleng menjadi ramai.
"Ini juga ada solusi mengurangi kejahatan," ujarnya.