Agar tak digunakan tempat bermaksiat, Dinas Perairan Banyuwangi Sulap lokasi bendungan jadi ikon wisata baru.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dinas PU Pengarian Kabupaten Banyuwangi menyulap bendungan atau dam di beberapa titik menjadi kawasan wisata baru. Renovasi yang dilakukan secara bertahap ini guna mengembalikan fungsi bendungan yang bisa digunakan oleh masyarakat secara maksimal.
"Selama ini bendungan hanya digunakan warga untuk mengairi sawah. Padahal bendungan bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang mengangkat ekonomi warga," kata Koordinator Eksploitasi Air Irigasi, Soemaili saat ditemui di area bendungan Gembleng Kiri, Kecamatan Rojogampi, Banyuwangi, Kamis (9/2).
Sebelum disulap menjadi kawasan wisata, area sekitar bendungan Gembleng Kiri sering dimanfaatkan oleh pasangan muda-mudi untuk berbuat asusila. "Kemarin ini saya sampai panggil kapolres untuk tangkap pasangan mesum," kata dia.
Dia tak ingin fungsi bendungan yang seharusnya dimanfaatkan demi kebaikan masyarakat justru dirusak oleh orang-orang yang memanfaatkan sepinya lokasi bendungan. Maka dari itu lahirlah gerakan mempercantik bendungan yang juga dilombakan oleh Dina PU Pengairan Banyuwangi.
Kini bendungan yang telah dibangun sejak masa kolonial Belanda ini lebih terlihat menarik karena dihiasi goresan lukisan naga sebagai simbol kesuburan. Kesan bendungan yang dulu tampak kumuh pun berubah menjadi cantik berhias warna-warni cat di setiap sisi bendungan. Untuk menambah kesan nyaman, dibangunlah dua pondok yang juga berfungsi sebagai cafetaria warga sekitar.
Menurut Petugas Pintu Air Bendungan Gembleng Kiri, Abu Bakar, walau pembangunan wisata area bendungan belum seratus persen rampung. Sudah banyak warga yang datang untuk sekadar menghabiskan waktu menikmati gemiricik air di bendungan tersebut. "Padahal baru dibangun dua bulan tapi respons masyarakat positif dengan adanya bendungan ini," kata dia.
Selama bekerja sebagai petugas, baru kali ini pemerintah memperhatikan keindahan bendungan dan disulap sebagai ikon wisata baru di desa mereka. "Kalau dari dulu yang dibahas hanya masalah bendungan air yang kering, sekarang bagaimana membuat bendungan ini menarik sebagai tempat wisata baru," ujar Abu Bakar.