1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Yuk mengenal Udeng khas Banyuwangi

Cerita mengenai udeng ini sangat panjang dan bisa dirunut hingga ke kebudayaan zaman Majapahit.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memakai udeng. ©2016 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Kamis, 28 Juli 2016 13:26

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebagai wilayah yang memiliki kekayaan budaya, Banyuwangi memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari lain di Jawa Timur. Kekhasan itu terletak pada busana tradisionalnya, yaitu udeng khas Banyuwangi.

Udeng atau penutup kepala menurut situs terasbanyuwangi.blogspot.co.id, jika ditelusuri dari ceritanya. Cerita mengenai udeng ini sangat panjang dan bisa dirunut hingga ke kebudayaan zaman Majapahit.

Dulu banyak warga warga mengungsi dan menyebar hingga ke Bali dan Banyuwangi, saat Kerajaan Majapahit runtuh. Banyak warga yang mengungsi membawa tradisi serta kebudayaan mereka ke tempat baru, tak terkecuali soal pakaian. Karena penyebarannya ini, banyak kemiripan di daerah-daerah yang menjadi jalur pengungsian tersebut contohnya Surabaya, Jombang, Madura, Malang, Lumajang. Hal ini Berbeda dengan kabupaten-kabupaten yang terletak di Jawa Timur bagian barat yang banyak dipengaruhi kebudayaan Jawa Tengah.

Kenyataannya, udeng khas Banyuwangi adalah model udeng yang digunakan oleh panjak kesenian (penabuh gamelan) dan dulu banyak dipakai oleh Gandrung Semi atau gandrung yang ditarikan oleh laki-laki. Udeng khas Banyuwangi terbagi menjadi menjadi 3 jenis yakni :

Tipe Nungsep dipakai kalangan generasi muda

Udeng Sampadan Nungsep
© 2016 merdeka.com/http://terasbanyuwangi.blogspot.co.id/2016/03/mengenal-udeng-khas-banyuwangi.html

Tipe udeng Sampadan Jejeg dipakai kalangan generasi yang sudah menikah

 

Udeng Sampadan Jejeg
© 2016 merdeka.com/http://terasbanyuwangi.blogspot.co.id/2016/03/mengenal-udeng-khas-banyuwangi.html

Tipe udeng Sampadan Tongkos dipakai kalangan tua atau para sesepuh

Udeng Sampadan Tongkos
© 2016 merdeka.com/http://terasbanyuwangi.blogspot.co.id/2016/03/mengenal-udeng-khas-banyuwangi.html

Sampadan yang dimaksud adalah cara membelitkan kain udeng ke belakang dan diikat ujung dengan ujung. Sampad sendiri artinya cambuk dan sampadan artinya cambuk yang membelit. Dengan begitu akan membentuk aksesori yang "pres" seperti blangkon Jawa. Udeng khas Banyuwangi juga memiliki bagian-bagian yang membedakan jenisnya seperti Gunungan, Tumpal Jejeg atau Tumpal Nungsep, Cengger, Sampadan, Buntas Kembar, Tongkos dan Punjer.

Dalam acara-acara formal di Banyuwangi hari ini, kebanyakan udeng yang dipakai adalah model serapan dari Sumatera karena berbentuk lebih simpel dan mudah dipakai, seperti ini.

Udeng Banyuwangi
© 2016 merdeka.com/Humas Pemkab Banyuwangi

 

 

 

(FF)
  1. Info Banyuwangi
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA