1. BANYUWANGI
  2. KOMUNITAS

Pencinta Alam Se-banyuwangi, gelar tanam pohon di Kaki Gunung Raung

Kegiatan ini, selain silaturahmi bertujuan untuk melakukan kampanye rasa peduli terhadap lingkungan secara langsung.

Pencinta Alam Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 16 Juli 2016 11:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Pada awalnya hanya ingin silaturahmi antar komunitas dan organisasi pencinta alam. Tetapi muncul gagasan untuk memperkuat rasa saling peduli terhadap lingkungan. Dari situ, kelompok yang terdiri dari Siswa Pencinta Alam (Sispala), Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dan komunitas pegiat lingkungan, menggelar tanam pohon dan bersih sampah di area wisata Air Terjun Telunjuk Dewa Raung, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, pada Kamis (14/7) lalu.

Tidak hanya itu, para pegiat lingkungan ini juga membawa karung sebagai tempat sampah yang dipasang di beberapa titik lokasi wisata. Serta papan nama sebagai penanda jenis pohon di lereng raung sekitar 800 Mdpl(meter di atas permukaan laut).

Tempat sampah terbuat dari karung bekas pakai
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

“Pertama penanaman pohon trembesi, dan bunga-bunga. Pemasangan tempat sampah portebel dari karung. Sama pemasangan nama pohon. Jadi dibikin wisata edukasi,” ujar ketua panitia acara, Maulia Ariyanti kepada Merdeka Banyuwangi.

Siswi dari Sispala Ipastu SMA Negeri 1 Genteng ini melanjutkan, mulanya dia dan teman-teman Sispala hanya ingin silaturahmi. Adanya kegiatan tersebut membuat jumlah peserta bertambah. Dari 6 organisasi, bertambah menjadi 19 organisasi pencinta alam se-Banyuwangi.

“Data awal peserta yang ikut bakti sosial ada 130 anak. Pas hari H nambah 150-an anak. Sifatnya ini sukarelawan. Iuran 10 ribu udah dapat stiker, makan dan untuk sumbangan,” lanjut siswi kelas 2 ini.

Dari 19 organisasi pencinta alam, masing-masing diminta membawa minimal satu pohon trembesi untuk ditanam. Sedangkan pohon yang diberi tanda nama, ada sekitar 7 jenis. Di antaranya jenis pohon mindi, mahoni, kopi, mangga, pakis taji.

Sementara itu, ada lima belas karung yang sudah dipasang di beberapa titik lokasi wisata air terjun Telunjuk Dewa Raung. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai sore.

Kegiatan bersih-bersih di kawasan wisata Air Terjun Telunjuk Dewa Raung
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Dari 19 organisasi pencinta alam, ada 14 Sispala. Sisanya dari Mapala Universitas PGRI Banyuwangi, Mapaswangi Stikom, dan Mapala Bali. “Komunitas luar ada Faskhopala, Suwec dan Serdadu Alam,” jelas Ariyanti.

Kegiatan ini kata Ariyanti, selain silaturahmi bertujuan untuk melakukan kampanye rasa peduli terhadap lingkungan secara langsung. Terutama di lokasi wisata yang baru dibuka namun sudah ramai dikunjungi ini.

“Tujuan penanaman lihat situasi area parkir sudah mulai gersang. Ini buat nyumbang oksigen, penghijauan dan tempat parkir biar rindang. Kegiatan ini, kami sudah koordinasi dengan kepala dusun dan ketua pengelola wisata. Dan mereka antusias mendukung,” ujarnya.

Sementara itu, Eno, Ketua Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Uniba mengatakan, teman-teman Mapala lebih banyak membimbing dalam aplikasi di lapangan. Terutama kepada para Sispala yang belum mengetahui cara penanaman, penempatan lokasi tempat sampah sampai disiplin kerja.

“Ya pengawasan etos kerja, keaktifan, cara membuat tempat sampah, cara penanaman dan jarak penanaman. Terutama diajari memberi imbauan kepada pengunjung agar sampahnya dibawa lagi. Dibawa ke atas dan dibuang ke tempatnya. Kalau perlu sampahnya di bawa pulang,” ujarnya.

Membuat pagar tanaman di sekitar kawasan Air Terjun Telunjuk Dewa Raung agar tidak mudah dirusak pengunjung
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Hasilnya, setelah menyisir beberapa titik lokasi keramaian wisata. Mulai dari atas sampai turun ke bawah di area air terjun, para pegiat lingkungan ini mendapatkan kurang lebih 9 karung sampah. “Karung bulog yang ukuran 30 kilogram sama yang karung besar,” jelasnya.

Wisata air terjun Telunjuk Dewa Raung, baru dibuka sekitar lima bulan yang lalu. Sebagai wisata baru di Banyuwangi yang sudah ramai pengunjung, kegiatan para pegiat lingkungan ini tentunya sangat membantu pihak pengelola wisata.

“Kegiatan seperti ini sangat saya dukung sekali. Yang penting tujuannya baik,” ujar ketua pengelola wisata air terjun Telunjuk Dewa Raung, Dedi Gunawan.

(FF/MUA)
  1. Komunitas
  2. Lingkungan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA