Jajanan tradisional lupis lanon yang setiap hari mudah ditemukan di Desa Banjar, punya cara unik dalam proses pembuatannya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sebagai sentra penghasil gula aren, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, memiliki beragam jajanan tradisional yang diracik dengan campuran gula aren. Ada jenang procot, lupis lanon, tali abrem, tajin merah dan masih banyak lagi dengan kombinasi gula aren.
Jajanan tradisional lupis lanon yang setiap hari mudah ditemukan di Desa Banjar, punya cara unik dalam proses pembuatannya. Lupis yang berwarna putih menggunakan bahan tepung ketan sedangkan lanon berwarna hitam berbahan tepung beras.
Proses pembuatannya, kedua bahan lanon dan lupis dibungkus daun pisang. Kemudian dikukus untuk kemudian dipotong-potong seuai keinginan. Baru kemudian ditabur parutan kelapa dan diguyur gula aren cair.
Khusus untuk lanon, sebelum dibungkus daun pisang dan dikukus, diberi pewarna alami yang diambil dari arang daun pisang kering.
"Jadi pewarna hitamnya alami. Orang sini nyebutnya klaras (daun pisang yang sudah kering) baru kemudian dibakar dan diambil abunya," kata Lukman Hakim, Ketua Adat Desa Banjar, Jumat (10/2).
Selain menjadi makanan sampingan sehari-hari masyarakat Desa Banjar, jajanan lanon lupis ini juga bagian dari ritus tradisi. Setiap perempuan yang sudah hamil usia tujuh bulan, selalu dibuatkan jajanan lanon lupis. "Maksudnya anaknya biar tidak ngiler, meskipun ibunya gak mengidam itu," ujar Lukman.
Jajanan lanon lupis memiliki rasa kenyal dan empuk. Taburan parutan kelapa dan gula aren menghadirkan rasa gurih. Bila Anda ingin mencoba, bisa datang ke Desa Banjar yang masih satu jalur dengan wisata Gunung Ijen.