Setiap akhir pekan di Desa Banjar akan ada pagelaran seni dan budaya khas masyarakat Banjar, Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Desa Banjar tahun ini mengadakan Osing Culture Festival. Kegiatan festival kebudayaan pertama di desanya ini berlangsung mulai Sabtu hingga Minggu kemarin, mengangkat tema The Power of Banjar Palm Red Sugar. Tradisi sadap nira atau sari gula dari pohon aren sudah turun temurun berlangsung di sana.
Melalui Oseng Culture Festival, Desa Banjar ingin memperkuat identitas dan kekuatan kebudayaan yang masih lestari di sana. Tentunya sekaligus mengenalkan Desa Banjar agar menarik wisatawan, baik lokal sampai mancanegara. Lokasi Desa Banjar, Kecamatan Licin ini juga strategis, karena berada di jalur menuju wisata Kawah Ijen.
Dalam sambutannya, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, konsep Oseng Culture Festival murni dari masyarakat Desa Banjar.
“Saya senang sekali, karena kegiatan ini muncul dari Bawah. Banyuwangi Festival sudah banyak ternyata ada Festival baru dari desa. Dan ini tanpa konsep dari Pemerintah Daerah (Pemda). Pemda hanya membantu sedikit saja. Ini membuktikan masyarakat desa punya cita-cita, punya budaya, punya konsep ditampilkan seperti ini,” ujar Anas.
Oseng Culture Festival dikemas dengan nuansa tradisional. Ada gubuk-gubung beratap jerami yang dibangun berjajar sepanjang jalan Desa Banjar. Mulai dari Ibu-ibu, Bapak, remaja sampai Anak-anak terlihat mengenakan pakaian adat.
“Bajunya baju adat semua. Saya lihat tambah cantik ibu-ibu karena pakai baju adat. Anak-anak ini senyumnya luar biasa. Budaya yang bisa mempersatukan, bisa menyemangati,” tutur Anas usai mengamati penampilan masyarakat.
Di setiap gubuk dan lapak warga Desa Banjar juga mengenalkan berbagai macam makanan tradisional yang berbahan dasar gula aren. Seperti gula semut, jenang procot, utek-utek, kopi, jokong hijau, lempok sawi, tali abrem dan masih banyak lagi. Di sana juga ditampilkan aktivitas merebus sari pohon Aren hingga menjadi gula merah.
Bermula dari Oseng Culture Festival, Desa Banjar akan mendukung program Banyuwangi Weekend dari Bupati. Hal ini disampaikan oleh Muhamad Mukti, Camat Licin. Dia mengatakan setiap akhir pekan di Desa Banjar akan ada pagelaran seni dan budaya khas masyarakat Banjar, Banyuwangi.
“Bahwa pentas ini adalah posyandu milik desa. Nanti akan ada tradisi-tradisi adat, pondok-pondok ini tidak dibongkar. Ada kegiatan biar bisa menghibur masyarakat, menghibur tamu. kami ingin mengajukan untuk jadi Desa Wisata Banjar dengan tradisi masyarakat Using dengan sadap nira. Mudah mudahan bisa berjalan lancar,” kata Mukti.